Friday, June 20, 2014

ANATOMI TUMBUHAN


AKAR

Akar adalah salah satu organ tumbuhan yang berfungsi untuk menguatkan tanaman, mengisap air dan garam-garam mineral tanah, serta ada pula yang digunakan untuk menyimpan makanan cadangan. Akar dibahas lebih dulu karena strukturnya lebih sederhana dibandingkan dengan struktur organ lain. Akar primer pada tumbuhan berbiji dibentuk oleh promeristem akar lembaga. Pada tumbuhan dikotil dan gymnospermae akar primer dan cabang-cabangnya (akar lateral) membentuk susunan akar tunggang. Pada tumbuhan monokotil akar primer segera mati atau tidak tumbuh terus dan susunan akar terjadi karena banyaknya akar-akar adventif yang terbentuk pada batang, dan susunan akar semacam ini disebut susunan akar serabut.


Pl. Akar jagung (Zea mays


Pl. Akar bawang merah (Allium cepa)


Pl. Akar Jeruk (Citrus aurantifolia)


Pl. Akar Matahari (Helianthus annus) muda


Pl. Akar Bunga Matahari (Helianthus annus) tua


BATANG (CAULIS)

Seperti halnya pada akar, batang juga terdapat epidermis, korteks, dan bagian tengah yang mengandung jaringan pembuluh yang terdiri atas xylem dan floem. Perbedaannya dengan akar, anatomi batang dipengaruhi daun-daun yang terdapat padanya yang terbentuk secara eksogen. Pada saat pembentukan ikatan pembuluh, seluruh kambium habis terdiferensiasi, maka ikatan pembuluh seperti ini disebut ikatan pembuluh tertutup. Bila terdapat sisa prokambium yang kemudian berdiferensiasi menjadi cambium pembuluh, maka disebut ikatan pembuluh terbuka.
Berdasarkan susunan xylem dan floem dalamikatan pembuluh dibedakan :
  1. Ikatan pembuluh kolateral : ikatan pembuluh yang tersusun dari berkas xylem dan floem. Biasanya xylem di sebelah dalam floem. Dibedakan menjadi dua, yaitu ikatan pembuluh kolateral tertutup dan ikatan pembuluh kolateral terbuka.
  2. Ikatan pembuluh radial : letak kelompok xylem berdampingan dengan floem dalam suatu lingkaran.
  3. Ikatan pembuluh bikolateral : selain berkas floem yang terdapat di luar xylem, terdapat pula berkas xylem disebelah dalam.
  4. Ikatan pembuluh konsentris : wilem mengelilingi floem atau sebaliknya. Tipe ini dibedakan menjadi dua, yaitu konsentris amfikribal, yaitu bila floem mengelilingi xylem, dan konsentris amfivasal yaitu bila xylem mengelilingi floem.
 Pl. Batang Paku (Lycopodium sp)    

 Pl. Batang Labu (Cucurbita moschata)


Pl. Batang Pinus (Pinus mercusii)
               


Pl. Batang Jagung (Zea mays)
       
DAUN (FOLIUM)

Daun yang terdiri atas helaian daun (lamina),  tangkai daun (petioles), dan pelepah daun (vagina). Letak daun pada batang dapat berhadapan, berselang-seling, dapat juga melingkar. Anatomi jaringan pembuluh daun sangat mirip dengan batang. Salah satu sifat penting untuk membedakan daun dengan batang ialah pertumbuhan apeksnya yang segera terhenti pada daun tumbuhan berbiji. Pada penampang melintang daun Angiospermae biasanya dapat dibedakan :
  1. Epidermis: bervariasi menurut adanya rambut-rambut yang terbentuk, struktur dan susunan stomata, serta jumlah lapisan sel yang ada padanya.
  2. Mesofil: adalah parenkim yang menjadikan system dalam dari daun yang susunannya bermacam-macam. Pada beberapa Angiospermae, mesofilnya terdiri atas sel-sel polygonal dengan ruang antarsel kecil. Pada kebanyakan dikotil terdapat dua macam parenkim, yaitu jaringan tiang (palisade) dan jaringan bunga karang (spons). Pada daun dorsiventral jaringan tiang merupakan satu lapis sel atau lebih di bawah epidermis adaksial. Pada daun isolateral, jaringan tiang terdapat pada kedua belah pihak. Kloroplas terdapat dalam mesofil, sedangkan pada epidermis umumnya hanya terdapat pada sel penutup stomata. Selain itu terdapat macam-macam idioblast, biasanya berupa sel kelenjar, litosis, dan sklereida.
Stomata merupakan derivate dari epidermis yang terdiri atas celah pada epidermis yang dibatasi oleh sel penutup. Biasanya sel sekelilingnya terdapat dalam susunan tertentu, dan disebut sel tetangga (subsidiary cell). Bila ditinjau letak sel tetangga terhadap sel penutup, maka pada tumbuhan dikotil dapat dibedakan tipe stomata diasitik, parasitic, anomositik, dan anisositik. Selain itu, berdasarkan letaknya dibedakan menjadi kriptofor dan fanerofor. Kriptofor adalah stomata yang tenggelam, terletak lebih rendah dibandingkan deretan sel-sel epidermis lainnya. Sedangkan fanerofor adalah letak stomata yang sejajar dengan sel-sel epidermis.


Pl. Daun (Lilium longiflorum)/Monokotil  

            
Pl. Daun Karet (Ficus elastica)/Dikotil


Pl. Daun (Nerium oleander)/Dikotil
     

Pl. Ibu Tangkai (Nerium oleander)/Dikotil


Pl. Daun Pinus mercusii/Gymnospermae
         

Epidermis Daun (Zea mays)/Monokotil


Epidermis bawah Daun Cabai (Capsicum sp.)



ALAT PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN

Bunga berasal dari pucuk batang yang termodifikasi. Perbedaan antara bunga dan pucuk batang adalah, bila bunga memiliki pertumbuhan yang terbatas. Sepala dan petala memiliki susunan anatomi yang mirip dengan anatomi daun, tetapi jauh lebih sederhana. Androecium adalah keseluruhan stamen. Anatomi dari filament sangat sederhana, sedangkan bentuk anther sesuai dengan fungsinya terdiri atas lokuli.
Berbagai Alat Perkembangbiakan Tumbuhan :


Pl. Sorus Paku Drymoglossum sp.


Pollen Lilium sp.


Pollen Hibiscus rosa-sinensis


Pb. Ovulum Lilium (Lilium longiflorum)


Pl. Anthera Muda (Lilium longiflorum)


Pl. Anthera Tua (Lilium longiflorum)


Tim Pengampu Anatomi Tumbuhan. 2012. Modul Anatomi Tumbuhan. Semarang: Jurusan Biologi FMIPA UNNES.

1 comment: