Friday, June 20, 2014

LAPORAN OBSERVASI LAYANAN UMUMSMP NEGERI 1 BOJA, KENDAL


Dosen : Basuki Sulistio S. Pd. , M.Pd.


Disusun Oleh :
ARNI PURWANINGTYAS
4401412123
PENDIDIKAN BIOLOGI / ROMBEL 025



UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
TAHUN 2013


BAB I
PENDAHULUAN

1.1   Latar Belakang
Manajemen sekolah merupakan aplikasi dari ilmu mamajemen dalam pelaksanaan kegiatan persekolahan. Manajemen sekolah pada hakikatnya merupakan bagian dari manajemen pendidikan. Manajemen sekolah terbatas pada satu sekolah saja, sedangkan manajemen pendidikan meliputi seluruh komponen dari sistem pendidikan bahkan bisa menjangkau sistem yang lebih luas dan besar secara regional, nasional, bahkan internasional. Jika kegiatan sekolah dikelola atau dimanage dengan baik, maka tujuan sekolah dapat dicapai secara efektif dan efisien. Kemudian diharapkan tujuan yang lebih luas lagi yakni tercapainya tujuan nasional pendidikan yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.
Penerapan manajemen berbasis sekolah di setiap sekolah berbeda satu sama lain, tergantung pada kebijakan para manager/ pemimpin sekolah tersebut. Sebagai calon pendidik yang akan terjun langsung di dunia pendidikan, mahasiswa program study kependidikan perlu mempelajari manajemen sekolah lebih dalam dengan mengadakan observasi langsung ke sekolah – sekolah tentang pelaksanaan manajemen sekolah. Atas dasar itulah, penulis mengadakan Observasi di SMP Negeri 1 Boja, Kendal agar dapat membandingkan antara teori yang diperoleh di dalam perkuliahan dengan kenyataan yang ada di lapangan. Sehingga nantinya dapat mewujudkan perencanaan dalam pencapaian tujuan sekolah dengan baik.

1.2   Rumusan Masalah
Beberapa masalah yang dirumuskan dalam  laporan ini adalah sebagai berikut :
1.      Menjelaskan profil sekolah dari SMP Negeri 1 Boja, Kendal.
2.      Menjelaskan manajemen layanan khusus pada komponen – komponen sekolah di SMP Negeri 1 Boja, Kendal.

1.3   Tujuan
Tujuan penulis melakukan observasi ini adalah :
1.      Mengetahui profil sekolah dari SMP Negeri 1 Boja, Kendal.
2.      Mengetahui komponen – komponen manajemen layanan khusus sekolah di SMP Negeri 1 Boja, Kendal.
1.4   Manfaat
Pembuatan laporan observasi komponen – komponen manajemen layanan khusus sekolah memberikan manfaat bagi penulis, yaitu :
1.      Penulis dapat mengetahui proses manajemen sekolah dan manajemen layanan khusus pada komponen – komponen sekolah secara nyata di SMP Negeri 1 Boja, Kendal.
2.      Penulis dapat mengimplementasikan ilmu yang didapat dalam perkuliahan ke dalam dunia nyata melalui observasi yang telah dilakukan.
Manfaat bagi pembaca pada umumnya adalah :
1.      Pembaca dapat mengetahui profil atau identitas dari SMP Negeri 1 Boja, Kendal.
2.      Pembaca dapat mengetahui komponen – komponen manajemen layanan khusus di SMP Negeri 1 Boja, Kendal.



BAB II
METODE OBSERVASI

2.1  Pendekatan Observasi
Dalam pendekatan observasi yang dilakukan, penulis menggunakan :
2.1.1        Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian ( Arikunto 1998: 115 ). Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah jumlah pendidik dan tenaga kependidikan di SMP Negeri 1 Boja, Kendal. Berdasarkan data yang diperoleh, diketahui jumlah pendidik sekitar 38 orang dan jumlah tenaga kependidikan sekitar 14 orang. Karena populasi jumlahnya yang banyak, maka hanya sebagian pendidik dan tenaga kependidikan di SMP Negeri 1 Boja, Kendal yang dijadikan sampul penelitian.
2.1.2        Variabel Penelitian
Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi perhatian suatu penelitian.
§  Variabel Bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah komponen – komponen sekolah yang diteliti, yaitu manajemen layanan khusus.
§  Variabel Terikat
Dalam penelitian ini variabel terikat adalah variabel prestasi – prestasi yang telah dicapai SMP Negeri 1 Boja, Kendal yaitu kemampuan dan usaha guru atau siswa untuk melaksanakan tugas-tugas yang diembannya, baik pembelajaran maupun tugas lainnya.

2.2   Sumber Data
Metode pengumpulan data merupakan suatu usaha sadar untuk mengumpulkan data yang dilaksanakan secara sistematis dengan prosedur yang standar. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah :
1.      Wawancara
Penulis mengajukan beberapa pertanyaan mengenai profil sekolah serta manajemen layanan khusus pada sekolah SMP Negeri 1 Boja, Kendal kepada beberapa pihak yang berkepentingan seperti Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, petugas BK ( Bimbingan Konseling ), petugas UKS ( usaha Kesehatan  Masyarakat ) , petugas Perpustakaan, dan Satpam yang sedang bertugas.
2.      Pustaka
Penulis menghimpun data – data observasi berdasarkan buku, arsip dan dokumen – dokumen penting sekolah lainnya.
3.      Internet
Penulis juga menambahkan data observasi melalui internet dengan mengunjungi website SMP Negeri 1 Boja, Kendal dan situs lainnya yang relevan.

2.3   Prosedur Pengumpulan Data
Agar suatu observasi dapat memperoleh hasil yang optimal, maka suatu laporan harus berdasarkan pada metode yang dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Selain itu juga diperlukan adanya rancangan penelitian yang bertujuan untuk memberi pertanggung jawaban terhadap semua langkah yang ditempuh oleh peneliti. Adapun rancangan dalam observasi penelitian ini meliputi:

2.3.1        Persiapan
Dalam persiapan ini terhitung mulai tanggal 9 November 2013 penulis melakukan persiapan observasi melalui beberapa tahapan, yaitu :
§  Tahap pertama yang dilakukan adalah pengurusan administrasi berupa pembuatan surat ijin observasi di fakultas. Sementara menunggu dari pihak fakultas, penulis menyusun rencana pedoman untuk wawancara.
§  Tahap kedua pada tanggal 13 November setelah surat ijin observasi dari fakultas jadi, penulis menuju tempat observasi untuk mengajukan surat observasi di SMP Negeri 1 Boja, Kendal.
§  Kemudian tanggal 14 November 2013 surat ijin disetujui dan penulis melakukan observasi di SMP Negeri 1 Boja, Kendal.
§  Dan pada tanggal 16 November 2013 penulis melakukan observasi di SMP Negeri 1 Boja, Kendal.


2.3.1        Pelaksanaan
a.       Lokasi observasi
Lokasi observasi adalah di SMP Negeri 1 Boja, Kendal yang berlokasi di Jl. Kaliwungu No. 20 Desa Boja, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal.
b.      Objek observasi
Yang menjadi objek observasi adalah setiap komponen – komponen yang ada di SMP Negeri 1 Boja, Kendal.
c.       Alat Pengumpulan Data
Dalam observasi ini alat pengumpulan data adalah melalui wawancara langsung pada setiap komponen – komponen manajemen layanan khusus yang ada di SMP Negeri 1 Boja, Kendal.
d.      Waktu Pelaksanaan
Penelitian dilaksanakan selama bulan  November yakni tanggal 16 November sampai dengan diselesaikannya penyusunan karya tulis ini.
Adapun tahapannya meliputi :
a.       Penyusunan Instrumen
Penyusunan instrumen dilaksanakan oleh penulis pada minggu kedua pada bulan November. Untuk instrumen meliputi penentuanlokasi, pengurusan perjanjian sampai penyusunan bahan pertanyaan.
b.      Pengambilan Data
Dalam pengambilan data melalui metode wawancara penulis laksanakan pada tanggal 16 November 2013
c.       Analisa Data
Analisa data penulis laksanakan pada tanggal 22  November 2013
d.      Penyusunan Laporan
Dalam penyusunan laporan, penulis menggunakan tahapan Bab I – V dan dilakukan pada tanggal 1-2 Desember 2013.




BAB III
HASIL OBSERVASI
3.1  Profil SMP Negeri 1 Boja, Kendal

Nama Sekolah      : SMP Negeri 1 Boja
Alamat                  :  Jl. Kaliwungu No. 20 Desa Boja, Kecamatan Boja.
Kabupaten            :  Kendal
Provinsi                :  Jawa Tengah
Akreditasi       : A, Tahun 2007. Sekolah Standar Nasional (SSN) sesuai Surat Keputusan Direktur PLP Ditjen Dikdasmen Depdiknas Nomor: 1147 A/C3/SK/2004 tanggal 5 Juli 2004.
3.2  Visi dan Misi SMP Negeri 1 Boja, Kendal
Visi
Prima Dalam Prestasi, Luhur Dalam Budi Pekerti
Misi
a.      Meningkatkan pembinaan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa untuk menghasilkan manusia yang memiliki kepribadian dan iman yang mantap.
b.      Meningkatkan mutu kegiatan kurikuler, ketrampilan, dan ekstra kurikuler yang diimbangi dengan peningkatan mutu guru melalui pendidikan formal dan kegiatan lainnya.
c.      Menanamkan etos kerja disertai dengan motivasi dan disiplin yang tinggi kepada semua tenaga kependidikan dan peserta didik.
d.      Meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk dapat dimanfaatkan dengan sebaik – baiknya dan membina hubungan kerjasama yang baik dengan masyarakat dan instansi terkait.
e.      Menerapkan manajemen partisipatif sesuai dengan situasi dan kondisi sebagai cerminan Demokrasi Pancasila.

3.3  MANAJEMEN LAYANAN KHUSUS
Manajemen perawatan preventif sarana dan prasarana sekolah atau yang biasa disebut manajemen layanan khusus meliputi fasilitas – fasilitas yang ada di sekolahan seperti fasilitas perpustakaan, fasilitas kesehatan, fasilitas ruang kelas, fasilitas bimbingan, fasilitas laboratorium, fasilitas keamanan sekolah, dll. Tiap sarana dan prasarana yang ada memiliki koordinator yang telah di bagi tanggung jawanya oleh sekolah. Tugas dari masing – masing koordinator ini adalah mengkoordinir fasilitas yang ada sesuai tanggung jawab yang telah dibagi yang pelaksanaannya dipantai oleh sekolah. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yaitu mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu “... manusia yang memiliki kesehatan jasmani dan rohani” ( UUSPN, bab 11 pasal 4 ).
Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang berlangsung begitu pesat pada masa sekarang menyebabkan guru tidak bisa lagi melayani kebutuhan siswa mengenai informasi, dan guru-guru juga tidak bisa mengandalkan apa yang diperolehnya di bangku sekolah, untuk itu pihak sekolah memberikan layanan-layanan khusus untuk mempermudah berlangsungnya kegiatan belajar mengajar.
Dalam observasi ini, kami memperoleh data-data yang berhubungan dengan manajemen layanan khusus, diantaranya ialah :
a.       Perpustakaan
Adanya perpustakaan yang bertujuan agar siswa memperoleh wawasan yang luas dan bermanfaat untuk masa depan siswa yang mereka dapatkan. Koleksi-koleksi buku yang tersedia cukup lengkap, karena di sekolah ini koleksi buku di dropping dari dinas dan sebagian dibeli sendiri untuk melengkapi. Pengadaan buku di perpustakaan harus berdasarkan koordinasi antara pengurus perpustakaan dengan Kepala TU sekolah dan atas persetujuan kepala sekolah. Buku yang baru masuk harus melalui TU terlebih dahulu untuk didata baru kemudian diserahkan ke perpustakaan untuk diinvetariskan.
SMP Negeri 1 Boja memiliki pengelolaan layanan khusus yang masih manual, namun terdapat layanan internet dan juga layanan referensi, barcode baru akan di buat untuk dapat mempermudah siswa meminjam buku. Terdapat 40 pasang meja dan kursi di dalam perpustakaan, buku-buku golongan 0 sampai 9 dengan kode-kode tertentu seperti contohnya filsafat, ilmu pengetahuan umum, karya umum, penelitian, dan masih banyak lagi. Jumlah buku bidang studi sesuai jumlah siswa di SMP Negeri 1 Boja, dan selain buku itu juga terdapat buku yang disediakan yaitu 3.842 judul dengan 10.979 eksemplar. Biasanya siswa datang ke perpustakaan untuk membaca, meminjam buku, mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru-guru bidang studi yang mengampu mereka. Di dalam perpustakaan juga terdapat program kerja perpustakaan tahun 2012/ 2013, tata tertib, struktur organisasi perpustakaan yang di ketuai oleh Dra. Sulasmiasih , ada juga statistik bulanan per klasifikasi, dan grafik peminjaman, serta piagam penghargaan yang masing-masing tertempel pada dinding. Siswa yang akan meminjam buku, wajib membawa buku pinjam perpustakaan yang sudah diberikan dari sekolah dan bagi siswa yang terlambat mengembalikan buku perpustakaan dikenakan denda sebesar Rp 500,00 setiap satu buku atau per harinya. ( Budi Lestari, 2013)
Kondisi koleksi buku-buku di Perpustakaan sudah cukup baik, yakni terawat, rapi, dan teratur. Perpustakaan mempunyai tata tertib yang harus ditaati oleh pengunjung, yaitu:
1.      Pengunjung diharap tertib di dalam ruang perpustakaan.
2.      Pengunjung dilarang mengenakan topi di dalam ruang pertustakaan.
3.      Pengunjung dilarang membawa tas dalam ruang perpustakaan.
4.      Pengunjung harus mengembalikan pinjaman buku, majalah, surat kabar, dan lain – lain sesuai dengan waktu pengembalian.
5.      Pengunjung selesai membaca buku, majalah, surat kabar, dan lain – lain harus mengembalikan pada tempat semula.
6.      Pengunjung perpustakaan harus mengisi buku pengunjung perpustakaan.
7.      Pengunjung tidak dibenarkan mencorat – coret, menggunting, menyobek buku dan lain – lain milik perpustakaan.
8.      Bila ada jam kosong siswa/ siswi diperbolehkan belajar di ruang perpustakaan.
9.      Pengunjung dilarang membawa makanan/ minuman, serta makan di ruang perpustakaan.
10.  Pengunjung dilarang masuk ke perpustakaan sebelum diijinkan oleh petugas perpustakaan.
11.  Pengunjung dilarang merokok di ruang perpustakaan.
12.  Dilarang mengobrol atau bermain – main di perpustakaan.
Pengurus perpustakaan sudah terstruktur dengan baik terbukti dengan adanya struktur Pengurus Perpusatakaan. Selain itu pihak sekolah khususnya Pengurus Perpustakaan selalu berupaya untuk meningkatkan mutu perpustakaan dan minat siswa untuk mengunjungi perpustakaan karena perpustakaan yang lengkap dan dikelola dengan baik memungkinkan peserta didik untuk lebih mengembangkan dan mendalami pengetahuan yang diperolehnya di kelas melalui belajar mandiri, baik pada waktu-waktu yang kosong di sekolah maupun di rumah. Disamping itu juga memungkinkan guru untuk mengembangkan pengetahuan secara mandiri dan juga dapat mengajar dengan metode bervariasi.

b.      Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
Adanya layanan kesehatan yang bertujuan agar kondisi badan siswa, dewan guru, dan karyawannya serta kepala sekolah tetap sehat dan stabil. Dalam layanan ini, sekolah telah mempunyai tiang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang dipisahkan atara UKS putra dan UKS putri. Siswa yang sakit dapat memperoleh pengobatan di UKS ini sehingga diharapkan dengan adanya UKS dapat menunjang kelancaran proses belajar mengajar di SMP Negeri 1 Boja. Kondisi layanan kesehatan ini cukup baik dan terletak di tempat yang strategis sehingga mempermudah warga sekolah dalam memperoleh layanan kesehatan. Pemanfaatan oleh warga sekolah juga sudah maksimal terhadap layanan UKS ini.
Mengenai pelayanan kesehatan yang diberikan di UKS SMP Negeri 1 Boja untuk anak-anak sakit yaitu program baru tentang KKR ( Kadar Kesehatan Remaja ), ada juga program pengolahan sampah menggunakan sistem 3R. Kepengurusan dari UKS ini sendiri yaitu dari siswa, pembina hanya sebagai penasehat. Untuk sementara ini banyak yang memanfaatkan UKS karena pada dasarnya jantung kesehatan sekolah adalah UKS. Sejak dahulu siswa jika merasakan sakit hanya diam di kelas dan hal itu saat mengganggu pembelajaran, namun sekarang hal itu sudah tidak ada lagi. Pihak yang terkait dalam manajemen UKS ini adalah guru dengan pembina PMR nya yaitu Dra. Tri Wahyuningsih, kepala sekolah, siswa, dan semuanya hampir terlibat. (Agus Supriyanto, 2013).
Moto dari KKR Spenza di SMP Negeri 1 Boja yaitu : Bersih, Sehat, Ceria, Kemandirian, Kesukarelaan, Kesatuan, dan Kesemestaan. UKS di SMP ini juga memiliki tata tertib ruang UKS, dapat dilihat aturan-aturan yang diberlakukan yakni :
1.      Menjaga ketenangan dan kenyamanan pasien yang sedang dirawat.
2.      Menjaga kebersihan ruang UKS dan buang sampah pada tempatnya.
3.      Siswa yang sakit berhak mendapat perawatan dari petugas UKS/ piket siswa.
4.      KEWAJIBAN :
4.1    Setiap petugas/ piket UKS mencuci tangan sebelum menggunakan alat obat-obatan.
4.2    Penggunaan alat dan obat-obatan berdasarkan petunjuk pemakaian.
4.3    Petugas piket agar mengisi buku kunjungan/ nama pasien dan keluhannya pada saat itu.
4.4    Mengembalikan alat dan obat-obatan pada tempat semula dengan rapi.
4.5    Merapikan tempat tidur setelah digunakan.
5.      DILARANG :
5.1    Ganti pakaian di ruang UKS.
5.2    Merusak, mencorat-coret fasilitas yang ada di ruang UKS.
5.3    Membawa peralatan dan obat-obatan keluar dari ruang UKS, (kecuali untuk pasien).
5.4     Membawa benda tajam dan bahan yang mudah terbakar di ruang UKS.
6.      Keluar ruang UKS dengan tertib dan tenang.
7.      Untuk menjadikan perhatian, Terimakasih.
c.       Layanan Bimbingan dan Konseling (BK)
Di SMP Negeri 1 Boja terdapat layanan khusus, yaitu Bimbingan dan Konseling yang dilengkapi dengan ruang BK. Fungsi layanan ini adalah membantu siswa dalam memecahkan masalah kesulitan belajar, masalah sosial, serta membantu siswa dalam mengembangkan karir/ potensi siswa. Layanan ini memang sudah optimal karena BK berfugsi untuk mengatasi siswa yang bermasalah seperti melakukan pelanggaran, bahkan untuk sarana curhat/pengembangan diri siswa. Pihak sekolah berupaya keras untuk mengatasi hal tersebut dengan meningkatkan fungsi dan peranan guru BK serta layanannya di sekolah untuk membantu siswa mengembangkan potensi dirinya. Layanan bimbingan dan konseling diberikan kepada siswa baik di sekolah maupun di luar lingkungan sekolah, agar guru BK dapat mengetahui situasi, keadaan fisik dan rohani dari peserta didik tersebut agar mereka dapat sharing masalah mereka agar mereka dapat keluar dari masalah peserta didik tersebut. Guru BK akan menasehati bagaimana solusi dari masalah mereka masing-masing.
Pengelolaan Bimbingan Konseling (BK) dari SMP Negeri 1 Boja berdasarkan struktur organisasinya sudah cukup baik, guru BK sebagai pelaksana. Penanganan bagi siswa yang melakukan pelanggaran seharusnya dari kesiswaan dan OSIS, kami selaku BK hanya memberikan bimbingan dan bukan memberikan sanksi karena semua sudah tertera di tata tertib. Contoh pelayanan khusus yang dapat di temukan dalam Bimbingan Konseling (BK) di SMP Negeri 1 Boja yaitu pelayanan individu, pelayanan konseling, layanan kelompok, disesuaikan dengan kebutuhan anak dan untuk pihat yang terkait adalah kepala sekolah, guru BK, dan guru-guru mata pelajaran yang lain. (Luhur Setianingrum, S. Pd. 2013)
Kode etik bimbingan dan konseling di SMP Negeri 1 Boja yaitu :
1.      Pembimbing dan pejabat lainyang memegang jabatan dalam bidang BK harus memegang teguh prinsip-prinsip BK.
2.      Pembimbing harus berusaha semaksimal mungkin untuk dapat mencapai hasil yang sebaik-baiknya dengan membatasi diri pada keahliannya atau wewenangnya. Karena itu pembimbing jangan sampai mencampuri wewenang serta tanggung jawab yang bukan wewenang serta tanggung jawabnya.
3.      Pekerjaan pembimbing langsung dengan kehidupan pribadi orang-orang seperti telah ditemukan di atas muka seorang harus :
a.       Dapat mencegah atau menyimpan rahasia klien dengan sebaik-baiknya.
b.      Menunjukkan sikap hormat kepada klien.
c.       Menghargai sesama klien. Jadi di dalam menghadapi klien pembimbing harus menghadapi klien dalam derajad yang sama.
4.      Pembimbing tidak diperkenankan :
a.       Menggunakan tenaga-tenaga pembantu yang tidak ahli atau tidak terlatih.
b.      Menggunakan alat-alat yang kurang dapat dipertanggungjawabkan.
c.       Mengambil tindakan-tindakan yang mungkin menimbulkan hal-hal yang tidak baik bagi klien.
d.      Mengalihkan klien kepada konselor lain tanpa persetujuan klien.
5.      Meminta bantuan pada ahli dalam bidang lain kemanapun aku di tuar keahliannya ataupun di luar keahliannya  stafnya yang diperlukan dalam BK.
6.      Pembimbing haruslah selalu menyadari atau tanggung jawab yang berat yang memerlukan pengabdian sepenuhnya.


d.      Layanan Keamanan
Tujuan dari layanan keamanan ini yaitu memberikan rasa aman dan nyaman serta tenang dalam lingkungan sekolah. Dalam layanan keamanan ini sekolah mempunyai satpam. Sekolah juga sudah mempunyai dua orang penjaga malam yang dirasa cukup untuk menjaga keamanan sekolah di malam hari. Keadaan sekolah di siang hari sudah cukup ramai, karena letaknya di tengah perkotaan.
Untuk layanan khusus dari keamanan ini sendiri memiliki jadwal pekerja sekolah yaitu patroli keliling sekolahan saat anak-anak ada jam kosong, namun kendalanya adalah kantin untuk pedagang kaki lima tidak ada jadi pengawasan lebih ekstra. Security SMP Negeri 1 Boja hanya satu, yang beroperasi sejak pukul 06.00 s.d. 14.00 WIB, selebihnya yang beroperasi adalah   office boy dan penjaga malam. (Agus Supriyanto, 2013).

e.       Layanan Khusus lainnya
Selain perpustakaan, UKS, BK, Koperasi, dan layanan keamanan, sekolah juga mempunyai laboratorium komputer, IPA dan Bahasa, tempat parkir, kantin, dan lain sebagainya.
Dalam layanan khusus ini, meskipun sekolah belum dapat dikatakan sempurna tetapi pemanfaatan layanan-layanan tersebut oleh semua warga sekolah sudah cukup optimal. SMP Negeri 1 Boja masih tetap berupaya untuk meningkatkan fasilitas penunjang lainnya demi peningkatan mutu dan kualitas SDM yang ada didalamnya.


PENUTUP

Simpulan
Dari kegiatan observasi kami di SMP Negeri 1 Boja, Kendal ini kami dapat mengetahui beberapa point tentang organisasi lembaga pendidikan, manajemen kurikulum, manajemen  peserta didik, manajemen personalia, manajemen keuangan, manajemen sarana dan prasarana, manajemen  humas, dan yang lebih saya tekankan dalam laporan observasi ini adalaj  manajemen  layanan  khusus. Berdasarkan observasi dan pembahasan yang telah dijabarkan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa komponen – komponen manajemen sekolah merupakan komponen yang paling penting dalam implementasi manajemen berbasis sekolah (MBS) untuk mencapai suatu manajemen sekolah yang efektif dan efisien.

Saran
Dilihat secara keseluruhan tentang manajemen layanan khusus, untuk laboratorium perlu di  tambah, kebersihan dari UKS bisa lebih ditingkatkan agar siswa yang sakit dapat beristirahat dengan nyaman, untuk ruang BK mungkin juga butuh di rapikan karena saya lihat banyak sekali barang-barang yang tidak seharusnya disana namun tetap disana.
Manajemen sekolah di SMP Negeri 1 Boja harus dikelola lebih baik lagi dan ditingkatkan dalamfasilitas agar manajemen berbasis sekolah bisa terwujud dengan baik, sehingga tujuan pendidikan dapat dicapai secara efektif dan efisien. Selain itu, fasilitas yang ada dalam sekolah harus lebih ditingkatkan lagi supaya siswa dapat menambah potensi yang mereka miliki menjadi lebih baik dan bisa menjadi prestasi yang membanggakan sekolah.


DAFTAR PUSTAKA

Sutomo, dkk. 2011. Manajemen Sekolah. Semarang: Universitas Negeri Semarang Press.



LAMPIRAN
FOTO KEGIATAN MANAJEMEN LAYANAN KHUSUS DI SMP NEGERI 1 BOJA


PERPUSTAKAAN

USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS)

BIMBINGAN KONSELING (BK)

KEAMANAN DAN LAYANAN KHUSUS LAINNYA'


No comments:

Post a Comment