LAPORAN OBSERVASI LAYANAN UMUMSMP NEGERI 1 BOJA, KENDAL
Disusun Oleh :
ARNI PURWANINGTYAS
4401412123
PENDIDIKAN BIOLOGI / ROMBEL 025
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
TAHUN 2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Manajemen
sekolah merupakan aplikasi dari ilmu mamajemen dalam pelaksanaan kegiatan
persekolahan. Manajemen sekolah pada hakikatnya merupakan bagian dari manajemen
pendidikan. Manajemen sekolah terbatas pada satu sekolah saja, sedangkan
manajemen pendidikan meliputi seluruh komponen dari sistem pendidikan bahkan
bisa menjangkau sistem yang lebih luas dan besar secara regional, nasional, bahkan internasional.
Jika kegiatan sekolah dikelola atau dimanage dengan baik, maka tujuan sekolah
dapat dicapai secara efektif dan efisien. Kemudian diharapkan tujuan yang lebih
luas lagi yakni tercapainya tujuan nasional pendidikan yaitu mencerdaskan
kehidupan bangsa.
Penerapan
manajemen berbasis sekolah di setiap sekolah berbeda satu sama lain, tergantung
pada kebijakan para manager/ pemimpin sekolah tersebut. Sebagai calon
pendidik yang akan terjun langsung di dunia pendidikan, mahasiswa program study
kependidikan perlu mempelajari manajemen sekolah lebih dalam dengan mengadakan observasi
langsung ke sekolah – sekolah
tentang pelaksanaan manajemen sekolah. Atas dasar itulah, penulis mengadakan
Observasi di SMP Negeri 1 Boja, Kendal
agar dapat membandingkan antara teori yang diperoleh di dalam perkuliahan
dengan kenyataan yang ada di lapangan. Sehingga nantinya dapat mewujudkan
perencanaan dalam pencapaian tujuan sekolah dengan baik.
1.2
Rumusan
Masalah
Beberapa masalah yang dirumuskan dalam laporan ini adalah sebagai berikut :
1. Menjelaskan profil sekolah dari SMP Negeri 1 Boja,
Kendal.
2.
Menjelaskan
manajemen layanan khusus pada komponen – komponen sekolah di SMP Negeri 1 Boja,
Kendal.
1.3
Tujuan
Tujuan penulis melakukan
observasi ini adalah :
1. Mengetahui profil sekolah dari SMP Negeri 1 Boja, Kendal.
2.
Mengetahui komponen
– komponen manajemen layanan khusus sekolah di SMP Negeri 1 Boja, Kendal.
1.4
Manfaat
Pembuatan laporan observasi
komponen – komponen manajemen layanan khusus sekolah memberikan manfaat bagi
penulis, yaitu :
1. Penulis dapat mengetahui proses manajemen sekolah dan
manajemen layanan khusus pada komponen – komponen sekolah secara nyata di SMP
Negeri 1 Boja, Kendal.
2. Penulis dapat mengimplementasikan ilmu yang didapat dalam
perkuliahan ke dalam dunia nyata melalui observasi yang telah dilakukan.
Manfaat bagi pembaca pada umumnya
adalah :
1. Pembaca
dapat mengetahui profil atau identitas dari SMP Negeri 1 Boja, Kendal.
2. Pembaca dapat mengetahui komponen – komponen manajemen
layanan khusus di SMP Negeri 1 Boja, Kendal.
BAB II
METODE OBSERVASI
2.1
Pendekatan Observasi
Dalam pendekatan observasi yang
dilakukan, penulis menggunakan :
2.1.1
Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian ( Arikunto
1998: 115 ). Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah jumlah pendidik
dan tenaga kependidikan di SMP Negeri 1 Boja, Kendal. Berdasarkan data yang
diperoleh, diketahui jumlah pendidik sekitar 38 orang dan jumlah tenaga kependidikan
sekitar 14 orang. Karena populasi jumlahnya yang banyak, maka hanya sebagian
pendidik dan tenaga kependidikan di SMP Negeri 1 Boja, Kendal yang dijadikan
sampul penelitian.
2.1.2
Variabel Penelitian
Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi
perhatian suatu penelitian.
§ Variabel Bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah komponen –
komponen sekolah yang diteliti, yaitu manajemen layanan khusus.
§ Variabel Terikat
Dalam penelitian ini variabel terikat adalah variabel
prestasi – prestasi yang telah dicapai SMP Negeri 1 Boja, Kendal yaitu
kemampuan dan usaha guru atau siswa untuk melaksanakan tugas-tugas yang
diembannya, baik pembelajaran maupun tugas lainnya.
2.2
Sumber Data
Metode pengumpulan data
merupakan suatu usaha sadar untuk mengumpulkan data yang dilaksanakan secara
sistematis dengan prosedur yang standar. Metode pengumpulan data yang digunakan
adalah :
1.
Wawancara
Penulis mengajukan beberapa pertanyaan mengenai profil
sekolah serta manajemen layanan khusus pada sekolah SMP Negeri 1 Boja, Kendal
kepada beberapa pihak yang berkepentingan seperti Kepala Sekolah, Wakil Kepala
Sekolah, petugas BK ( Bimbingan Konseling ), petugas UKS ( usaha Kesehatan Masyarakat ) , petugas Perpustakaan, dan
Satpam yang sedang bertugas.
2.
Pustaka
Penulis
menghimpun data – data observasi berdasarkan buku, arsip dan dokumen – dokumen penting
sekolah lainnya.
3.
Internet
Penulis
juga menambahkan data observasi melalui internet dengan mengunjungi website SMP Negeri 1 Boja, Kendal dan
situs lainnya yang relevan.
2.3
Prosedur Pengumpulan
Data
Agar suatu observasi dapat
memperoleh hasil yang optimal, maka suatu laporan harus berdasarkan pada metode
yang dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Selain itu juga diperlukan
adanya rancangan penelitian yang bertujuan untuk memberi pertanggung jawaban
terhadap semua langkah yang ditempuh oleh peneliti. Adapun rancangan dalam
observasi penelitian ini meliputi:
2.3.1
Persiapan
Dalam persiapan ini terhitung mulai tanggal 9 November
2013 penulis melakukan persiapan observasi melalui beberapa tahapan, yaitu :
§ Tahap pertama yang dilakukan adalah pengurusan
administrasi berupa pembuatan surat ijin observasi di fakultas. Sementara
menunggu dari pihak fakultas, penulis menyusun rencana pedoman untuk wawancara.
§ Tahap kedua pada tanggal 13 November setelah surat ijin
observasi dari fakultas jadi, penulis menuju tempat observasi untuk mengajukan
surat observasi di SMP Negeri 1 Boja, Kendal.
§ Kemudian tanggal 14 November 2013 surat ijin disetujui
dan penulis melakukan observasi di SMP Negeri 1 Boja, Kendal.
§ Dan pada tanggal 16 November 2013 penulis melakukan
observasi di SMP Negeri 1 Boja, Kendal.
2.3.1
Pelaksanaan
a. Lokasi observasi
Lokasi observasi adalah di SMP Negeri 1 Boja, Kendal yang
berlokasi di Jl. Kaliwungu No. 20 Desa Boja, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal.
b. Objek observasi
Yang menjadi objek observasi adalah setiap komponen –
komponen yang ada di SMP Negeri 1 Boja, Kendal.
c. Alat Pengumpulan Data
Dalam observasi ini alat pengumpulan data adalah melalui
wawancara langsung pada setiap komponen – komponen manajemen layanan khusus yang
ada di SMP Negeri 1 Boja, Kendal.
d. Waktu Pelaksanaan
Penelitian dilaksanakan selama bulan November yakni tanggal 16 November sampai
dengan diselesaikannya penyusunan karya tulis ini.
Adapun tahapannya meliputi :
a. Penyusunan Instrumen
Penyusunan instrumen dilaksanakan oleh penulis pada
minggu kedua pada bulan November. Untuk instrumen meliputi penentuanlokasi,
pengurusan perjanjian sampai penyusunan bahan pertanyaan.
b. Pengambilan Data
Dalam pengambilan data melalui metode wawancara penulis
laksanakan pada tanggal 16 November 2013
c. Analisa Data
Analisa data penulis laksanakan pada tanggal 22 November 2013
d. Penyusunan Laporan
Dalam penyusunan laporan, penulis menggunakan tahapan Bab
I – V dan dilakukan pada tanggal 1-2 Desember 2013.
BAB III
HASIL OBSERVASI
3.1 Profil SMP Negeri 1
Boja, Kendal
Nama Sekolah :
SMP Negeri 1 Boja
Alamat :
Jl. Kaliwungu No. 20 Desa Boja,
Kecamatan Boja.
Kabupaten : Kendal
Provinsi :
Jawa Tengah
Akreditasi :
A, Tahun 2007. Sekolah Standar Nasional (SSN)
sesuai Surat Keputusan Direktur PLP Ditjen Dikdasmen Depdiknas Nomor: 1147 A/C3/SK/2004
tanggal 5 Juli 2004.
3.2 Visi dan Misi
SMP Negeri 1 Boja, Kendal
Visi
Prima Dalam Prestasi, Luhur Dalam Budi Pekerti
Misi
a.
Meningkatkan
pembinaan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa untuk
menghasilkan manusia yang memiliki kepribadian dan iman yang mantap.
b.
Meningkatkan mutu
kegiatan kurikuler, ketrampilan, dan ekstra kurikuler yang diimbangi dengan
peningkatan mutu guru melalui pendidikan formal dan kegiatan lainnya.
c.
Menanamkan etos
kerja disertai dengan motivasi dan disiplin yang tinggi kepada semua tenaga
kependidikan dan peserta didik.
d.
Meningkatkan
kepercayaan masyarakat untuk dapat dimanfaatkan dengan sebaik – baiknya dan
membina hubungan kerjasama yang baik dengan masyarakat dan instansi terkait.
e.
Menerapkan
manajemen partisipatif sesuai dengan situasi dan kondisi sebagai cerminan
Demokrasi Pancasila.
3.3 MANAJEMEN LAYANAN
KHUSUS
Manajemen perawatan preventif
sarana dan prasarana sekolah atau yang biasa disebut manajemen layanan khusus
meliputi fasilitas – fasilitas yang ada di sekolahan seperti fasilitas
perpustakaan, fasilitas kesehatan, fasilitas ruang kelas, fasilitas bimbingan,
fasilitas laboratorium, fasilitas keamanan sekolah, dll. Tiap sarana dan
prasarana yang ada memiliki koordinator yang telah di bagi tanggung jawanya
oleh sekolah. Tugas dari masing – masing koordinator ini adalah mengkoordinir
fasilitas yang ada sesuai tanggung jawab yang telah dibagi yang pelaksanaannya
dipantai oleh sekolah. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yaitu
mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu “... manusia yang memiliki
kesehatan jasmani dan rohani” ( UUSPN, bab 11 pasal 4 ).
Perkembangan
ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang berlangsung begitu pesat pada masa
sekarang menyebabkan guru tidak bisa lagi melayani kebutuhan siswa mengenai
informasi, dan guru-guru juga tidak bisa mengandalkan apa yang diperolehnya di
bangku sekolah, untuk itu pihak sekolah memberikan layanan-layanan khusus untuk
mempermudah berlangsungnya kegiatan belajar mengajar.
Dalam observasi
ini, kami memperoleh data-data yang berhubungan dengan manajemen layanan
khusus, diantaranya ialah :
a.
Perpustakaan
Adanya
perpustakaan yang bertujuan agar siswa memperoleh wawasan yang luas dan
bermanfaat untuk masa depan siswa yang mereka dapatkan. Koleksi-koleksi buku
yang tersedia cukup lengkap, karena di sekolah ini koleksi buku di dropping
dari dinas dan sebagian dibeli sendiri untuk melengkapi. Pengadaan buku di
perpustakaan harus berdasarkan koordinasi antara pengurus perpustakaan dengan
Kepala TU sekolah dan atas persetujuan kepala sekolah. Buku yang baru masuk
harus melalui TU terlebih dahulu untuk didata baru kemudian diserahkan ke
perpustakaan untuk diinvetariskan.
SMP Negeri 1 Boja memiliki pengelolaan layanan khusus yang
masih manual, namun terdapat layanan internet dan juga layanan
referensi, barcode baru akan di buat untuk dapat mempermudah siswa meminjam
buku. Terdapat 40 pasang meja dan kursi di dalam perpustakaan, buku-buku
golongan 0 sampai 9 dengan kode-kode tertentu seperti contohnya filsafat, ilmu
pengetahuan umum, karya umum, penelitian, dan masih banyak lagi. Jumlah buku
bidang studi sesuai jumlah siswa di SMP Negeri 1 Boja, dan selain buku itu juga
terdapat buku yang disediakan yaitu 3.842 judul dengan 10.979 eksemplar.
Biasanya siswa datang ke perpustakaan untuk membaca, meminjam buku, mengerjakan
tugas yang diberikan oleh guru-guru bidang studi yang mengampu mereka. Di dalam
perpustakaan juga terdapat program kerja perpustakaan tahun 2012/ 2013, tata
tertib, struktur organisasi perpustakaan yang di ketuai oleh Dra. Sulasmiasih ,
ada juga statistik bulanan per klasifikasi, dan grafik peminjaman, serta piagam
penghargaan yang masing-masing tertempel pada dinding. Siswa yang akan meminjam
buku, wajib membawa buku pinjam perpustakaan yang sudah diberikan dari sekolah
dan bagi siswa yang terlambat mengembalikan buku perpustakaan dikenakan denda
sebesar Rp 500,00 setiap satu buku atau per harinya. ( Budi Lestari, 2013)
Kondisi koleksi
buku-buku di Perpustakaan sudah cukup baik, yakni terawat, rapi, dan teratur. Perpustakaan
mempunyai tata tertib yang harus ditaati oleh pengunjung, yaitu:
1. Pengunjung diharap tertib di dalam ruang
perpustakaan.
2. Pengunjung dilarang mengenakan topi di dalam
ruang pertustakaan.
3. Pengunjung dilarang membawa tas dalam ruang
perpustakaan.
4. Pengunjung harus mengembalikan pinjaman buku,
majalah, surat kabar, dan lain – lain sesuai dengan waktu pengembalian.
5. Pengunjung selesai membaca buku, majalah,
surat kabar, dan lain – lain harus mengembalikan pada tempat semula.
6. Pengunjung perpustakaan harus mengisi buku
pengunjung perpustakaan.
7. Pengunjung tidak dibenarkan mencorat – coret,
menggunting, menyobek buku dan lain – lain milik perpustakaan.
8. Bila ada jam kosong siswa/ siswi diperbolehkan
belajar di ruang perpustakaan.
9. Pengunjung dilarang membawa makanan/ minuman,
serta makan di ruang perpustakaan.
10. Pengunjung dilarang masuk ke perpustakaan
sebelum diijinkan oleh petugas perpustakaan.
11. Pengunjung dilarang merokok di ruang
perpustakaan.
12. Dilarang mengobrol atau bermain – main di
perpustakaan.
Pengurus
perpustakaan sudah terstruktur dengan baik terbukti dengan adanya struktur
Pengurus Perpusatakaan. Selain itu pihak sekolah khususnya Pengurus
Perpustakaan selalu berupaya untuk meningkatkan mutu perpustakaan dan minat
siswa untuk mengunjungi
perpustakaan karena perpustakaan yang lengkap dan dikelola dengan baik
memungkinkan peserta didik untuk lebih mengembangkan dan mendalami pengetahuan
yang diperolehnya di kelas melalui belajar mandiri, baik pada waktu-waktu yang
kosong di sekolah maupun di rumah. Disamping itu juga memungkinkan guru untuk
mengembangkan pengetahuan secara mandiri dan juga dapat mengajar dengan metode
bervariasi.
b.
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
Adanya layanan
kesehatan yang bertujuan agar kondisi badan siswa, dewan guru, dan karyawannya
serta kepala sekolah tetap sehat dan stabil. Dalam layanan ini, sekolah telah
mempunyai tiang Usaha Kesehatan
Sekolah
(UKS) yang dipisahkan atara UKS putra dan UKS putri. Siswa yang sakit dapat
memperoleh pengobatan di UKS ini sehingga diharapkan dengan adanya UKS dapat
menunjang kelancaran proses belajar mengajar di SMP Negeri 1 Boja.
Kondisi layanan kesehatan ini cukup baik dan terletak di tempat yang strategis
sehingga mempermudah warga sekolah dalam memperoleh layanan kesehatan.
Pemanfaatan oleh warga sekolah juga sudah maksimal terhadap layanan UKS ini.
Mengenai
pelayanan kesehatan yang diberikan di UKS SMP
Negeri 1 Boja untuk anak-anak sakit yaitu program baru tentang KKR ( Kadar
Kesehatan Remaja ), ada juga program pengolahan sampah menggunakan sistem 3R.
Kepengurusan dari UKS ini sendiri yaitu dari siswa, pembina hanya sebagai
penasehat. Untuk sementara ini banyak yang memanfaatkan UKS karena pada
dasarnya jantung kesehatan sekolah adalah UKS. Sejak dahulu siswa jika
merasakan sakit hanya diam di kelas dan hal itu saat mengganggu pembelajaran,
namun sekarang hal itu sudah tidak ada lagi. Pihak yang terkait dalam manajemen
UKS ini adalah guru dengan pembina PMR nya yaitu Dra. Tri Wahyuningsih, kepala
sekolah, siswa, dan semuanya hampir terlibat. (Agus Supriyanto, 2013).
Moto dari KKR Spenza di SMP
Negeri 1 Boja yaitu : Bersih, Sehat, Ceria, Kemandirian, Kesukarelaan,
Kesatuan, dan Kesemestaan. UKS di SMP ini juga memiliki tata tertib ruang UKS,
dapat dilihat aturan-aturan yang diberlakukan yakni :
1.
Menjaga ketenangan
dan kenyamanan pasien yang sedang dirawat.
2.
Menjaga kebersihan
ruang UKS dan buang sampah pada tempatnya.
3.
Siswa yang sakit
berhak mendapat perawatan dari petugas UKS/ piket siswa.
4.
KEWAJIBAN :
4.1
Setiap petugas/
piket UKS mencuci tangan sebelum menggunakan alat obat-obatan.
4.2
Penggunaan alat dan
obat-obatan berdasarkan petunjuk pemakaian.
4.3
Petugas piket agar
mengisi buku kunjungan/ nama pasien dan keluhannya pada saat itu.
4.4
Mengembalikan alat
dan obat-obatan pada tempat semula dengan rapi.
4.5
Merapikan tempat
tidur setelah digunakan.
5. DILARANG :
5.1
Ganti pakaian di
ruang UKS.
5.2 Merusak, mencorat-coret fasilitas yang ada di ruang UKS.
5.3 Membawa peralatan dan obat-obatan keluar dari ruang UKS,
(kecuali untuk pasien).
5.4 Membawa
benda tajam dan bahan yang mudah terbakar di ruang UKS.
6. Keluar ruang UKS dengan tertib dan tenang.
7. Untuk menjadikan perhatian, Terimakasih.
c.
Layanan
Bimbingan dan Konseling (BK)
Di SMP Negeri 1 Boja terdapat layanan khusus, yaitu
Bimbingan dan Konseling yang dilengkapi dengan ruang BK. Fungsi layanan ini
adalah membantu siswa dalam memecahkan masalah kesulitan belajar, masalah
sosial, serta membantu siswa dalam mengembangkan karir/ potensi siswa. Layanan
ini memang sudah optimal karena BK berfugsi untuk mengatasi siswa yang
bermasalah seperti melakukan pelanggaran, bahkan untuk sarana curhat/pengembangan
diri siswa. Pihak sekolah berupaya keras untuk mengatasi hal tersebut dengan
meningkatkan fungsi dan peranan guru BK serta layanannya di sekolah untuk
membantu siswa mengembangkan potensi dirinya. Layanan bimbingan dan konseling
diberikan kepada siswa baik di sekolah maupun di luar lingkungan sekolah, agar
guru BK dapat mengetahui situasi, keadaan fisik dan rohani dari peserta didik
tersebut agar mereka dapat sharing masalah mereka agar mereka dapat keluar dari
masalah peserta didik tersebut. Guru BK akan menasehati bagaimana solusi dari
masalah mereka masing-masing.
Pengelolaan Bimbingan
Konseling (BK) dari SMP Negeri 1 Boja
berdasarkan struktur organisasinya sudah cukup baik, guru BK sebagai pelaksana.
Penanganan bagi siswa yang melakukan pelanggaran seharusnya dari kesiswaan dan
OSIS, kami selaku BK hanya memberikan bimbingan dan bukan memberikan sanksi
karena semua sudah tertera di tata tertib. Contoh pelayanan khusus yang dapat
di temukan dalam Bimbingan Konseling (BK) di SMP Negeri 1 Boja yaitu pelayanan
individu, pelayanan konseling, layanan kelompok, disesuaikan dengan kebutuhan
anak dan untuk pihat yang terkait adalah kepala sekolah, guru BK, dan guru-guru
mata pelajaran yang lain. (Luhur Setianingrum,
S. Pd. 2013)
Kode etik bimbingan dan
konseling di SMP Negeri 1 Boja yaitu :
1.
Pembimbing dan
pejabat lainyang memegang jabatan dalam bidang BK harus memegang teguh prinsip-prinsip
BK.
2.
Pembimbing harus
berusaha semaksimal mungkin untuk dapat mencapai hasil yang sebaik-baiknya
dengan membatasi diri pada keahliannya atau wewenangnya. Karena itu pembimbing
jangan sampai mencampuri wewenang serta tanggung jawab yang bukan wewenang
serta tanggung jawabnya.
3.
Pekerjaan pembimbing langsung dengan kehidupan pribadi orang-orang seperti
telah ditemukan di atas muka seorang harus :
a. Dapat mencegah atau menyimpan rahasia klien
dengan sebaik-baiknya.
b. Menunjukkan sikap hormat kepada klien.
c. Menghargai sesama klien. Jadi di dalam
menghadapi klien pembimbing harus menghadapi klien dalam derajad yang sama.
4. Pembimbing tidak diperkenankan :
a.
Menggunakan tenaga-tenaga pembantu yang tidak ahli atau tidak terlatih.
b.
Menggunakan alat-alat yang kurang dapat dipertanggungjawabkan.
c.
Mengambil tindakan-tindakan yang mungkin menimbulkan hal-hal yang tidak
baik bagi klien.
d.
Mengalihkan klien kepada konselor lain tanpa persetujuan klien.
5. Meminta bantuan pada ahli dalam bidang lain
kemanapun aku di tuar keahliannya ataupun di luar keahliannya stafnya yang diperlukan dalam BK.
6. Pembimbing haruslah selalu menyadari atau
tanggung jawab yang berat yang memerlukan pengabdian sepenuhnya.
d.
Layanan
Keamanan
Tujuan dari
layanan keamanan ini yaitu memberikan rasa aman dan nyaman serta tenang dalam
lingkungan sekolah. Dalam layanan keamanan ini sekolah mempunyai satpam.
Sekolah juga sudah mempunyai dua orang penjaga malam yang dirasa cukup untuk
menjaga keamanan sekolah di malam hari. Keadaan sekolah di siang hari sudah cukup
ramai, karena letaknya di tengah perkotaan.
Untuk layanan
khusus dari keamanan ini sendiri memiliki jadwal pekerja sekolah yaitu patroli
keliling sekolahan saat anak-anak ada jam kosong, namun kendalanya adalah
kantin untuk pedagang kaki lima tidak ada jadi pengawasan lebih ekstra.
Security SMP Negeri 1 Boja hanya satu,
yang beroperasi sejak pukul 06.00 s.d. 14.00 WIB, selebihnya yang beroperasi
adalah office boy dan penjaga malam.
(Agus Supriyanto, 2013).
e.
Layanan
Khusus lainnya
Selain
perpustakaan, UKS, BK, Koperasi, dan layanan keamanan, sekolah juga mempunyai
laboratorium komputer, IPA dan Bahasa, tempat parkir,
kantin, dan lain sebagainya.
Dalam layanan
khusus ini, meskipun sekolah belum dapat dikatakan sempurna tetapi pemanfaatan
layanan-layanan tersebut oleh semua warga sekolah sudah cukup optimal. SMP Negeri 1 Boja masih tetap berupaya untuk meningkatkan fasilitas penunjang lainnya
demi peningkatan mutu dan kualitas SDM yang ada didalamnya.
PENUTUP
Simpulan
Dari kegiatan observasi
kami di SMP Negeri 1 Boja,
Kendal ini kami dapat mengetahui beberapa point
tentang organisasi lembaga pendidikan, manajemen kurikulum, manajemen peserta didik, manajemen personalia,
manajemen keuangan, manajemen sarana dan prasarana, manajemen humas, dan yang lebih saya tekankan dalam laporan observasi ini adalaj manajemen
layanan khusus. Berdasarkan observasi
dan pembahasan yang telah dijabarkan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa komponen –
komponen manajemen sekolah merupakan komponen yang paling penting dalam
implementasi manajemen berbasis sekolah (MBS) untuk mencapai suatu manajemen
sekolah yang efektif dan efisien.
Saran
Dilihat secara keseluruhan tentang manajemen layanan
khusus, untuk laboratorium perlu di
tambah, kebersihan dari UKS bisa lebih ditingkatkan agar siswa yang
sakit dapat beristirahat dengan nyaman, untuk ruang BK mungkin juga butuh di
rapikan karena saya lihat banyak sekali barang-barang yang tidak seharusnya
disana namun tetap disana.
Manajemen sekolah di SMP Negeri 1 Boja harus dikelola
lebih baik lagi dan ditingkatkan dalamfasilitas agar manajemen berbasis sekolah
bisa terwujud dengan baik, sehingga tujuan pendidikan dapat dicapai secara
efektif dan efisien. Selain itu, fasilitas yang ada dalam sekolah harus lebih
ditingkatkan lagi supaya siswa dapat menambah potensi yang mereka miliki
menjadi lebih baik dan bisa menjadi prestasi yang membanggakan sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
Sutomo, dkk. 2011. Manajemen
Sekolah. Semarang: Universitas Negeri Semarang Press.
LAMPIRAN
FOTO KEGIATAN MANAJEMEN LAYANAN KHUSUS
DI SMP NEGERI 1 BOJA
PERPUSTAKAAN
USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS)
No comments:
Post a Comment