PEMANFAATAN
MADU UNTUK MENGATASI JERAWAT
PADA
KULIT WAJAH
Arni
Purwaningtyas (4401412123)
Madu
digunakan sebagai agen makanan dan obat tradisional, mengandung nektar atau
gula eksudat dari tanaman yang dikumpulkan oleh lebah madu serta merupakan
salah satu obat tradisional yang bermanfaat bagi masyarakat. Madu diketahui
memiliki kemampuan sebagai efek antibakteri, seperti Escherichia coli dan
Stahpylococcus aureus. Kedua bakteri ini memiliki sifat yang berbeda
tetapi memilki kesamaan dari penyakit yang disebabkannya. Kualitas dan jenis
madu juga sesuai dengan tempat dan lokasi lebah berkembang biak, manfaat madu berkhasiat
dalam penyembuhan luka, penyakit-penyakit pernafasan,
kelelahahan, kanker, menurunkan glukosa dan kolesterol darah, sebagai
anti-infeksi dan antioksidan, serta kecantikan wajah dan kesehatan tubuh.
Selain itu, bila seseorang teratur dan mempergunakan madu dalam praktek
pengobatannya, maka dapat mencapai umur 107 tahun karena madu dapat mencegah
penuaan dini. Para peneliti menyebutkan beberapa kandungan pada madu, yaitu
kandungan gula yang lebih dari lima belas jenis, mineral, garam, asam, vitamin,
hormon-hormon kuat yang berfungsi meningkatkan dan mengacu kerja organ-organ
tubuh, dan bermacam-macam enzim yang sangat penting bagi kehidupan dan
aktivitas tubuh. Hasil analisis mengungkapkan bahwa dengan madu, jerawat dan
noda bekas jerawat dapat hilang. Tidak hanya itu, madu juga dapat memutihkan
wajah, mengobati bibir kering dan hitam, melembutkan dan melembabkan kulit
wajah, serta dapat menghaluskan kulit kaki yang kering dan pecah-pecah.
Kata
Kunci : Madu,
Jerawat, Manfaat, Mengatasi, dan Kulit Wajah
PENDAHULUAN
Madu
memiliki banyak kandungan yang sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan dan kecantikan
kulit wajah seperti memutihkan wajah, melembabkan kulit, membersihkan wajah,
mencegah penuaan dini, mengobati bibir kering dan hitam, serta membersihkan
noda-noda dan jerawat pada wajah. Gula alami yang terdapat di dalam madu
(disebut GULA INVERT) , berasal dari nektar bunga yang memiliki konsentrasi
gula yang sangat tinggi yaitu fruktosa dan glukosa. Gula dalam madu dapat
segera berasimilasi dengan darah dalam tubuh, vitamin-vitamin yang dibutuhkan
oleh tubuh dan dengan mudah bisa terserap oleh tubuh selama satu jam setelah
minum madu.
Jerawat
adalah suatu keadaan dimana pori-pori kulit tersumbat sehingga menimbulkan
kantung nanah yang meradang dan merupakan penyakit kulit yang cukup besar
jumlah penderitanya. Kligmann,
seorang peneliti masalah jerawat ternama di dunia berpendapat, “Tak ada satu
orang pun di dunia yang melewati masa hidupnya tanpa sebuah jerawat di
kulitnya.” Kemungkinan penyebabnya adalah perubahan hormonal yang merangsang kelenjar
minyak di kulit, masa menstruasi, kehamilan, pemakaian pil KB, dan stres. “Madu adalah makanan bila dijadikan makanan. “Madu
adalah obat bila dijadikan obat. Di dalamnya terdapat khasiat yang banyak, la
adalah makanan bergizi, penenang jiwa, pembersih lever dan jantung, serta dapat
memperlancar buang air kecil.” (Ibnu
Oayyim Al-Jauziyah). Ibnu
Sina, seorang sarjana yang terkenal di bidang kesehatan dan filsafat
berumur 100 tahun pada tahun 1952, menyatakan pendapat bahwa madu merupakan
faktor yang dapat memperpanjang umur dan dapat memelihara kesanggupan bekerja
di hari tua. Ketika ditanya tentang resep awet mudanya, ia mengatakan bahwa
makanannya selalu dicampur dengan madu. Sebagai sumber obat, madu juga
mengandung berbagai jenis komponen yang sangat bermanfaat bagi tubuh manusia.
Beberapa
masalah yang akan kita bahas dalam artikel konseptual ini adalah (1) komposisi
dan kandungan dalam madu, (2) manfaat madu bagi kesehatan dan kecantikan kulit
wajah, dan (3) cara penggunaan madu untuk mengatasi jerawat pada kulit wajah
dan untuk kesehatan tubuh.
Artikel
ini bertujuan untuk (1) mengetahui
tentang khasiat dari madu, kandungan dan komposisi yang dimiliki oleh madu, (2)
untuk memberitahu manfaat madu bagi kesehatan serta kecantikan kulit wajah, dan
(3) untuk mengetahui faktor-faktor munculnya jerawat, dan cara-cara mengatasi
timbulnya jerawat serta menjaga kesehatan tubuh.
Pembuatan
artikel konseptual ini memberikan manfaat bagi penulis dan pembacanya, yaitu
(1) mengerti tentang komposisi dan kandungan madu yang sangat baik bagi tubuh
manusia, (2) mengetahui bermacam-macam manfaat madu untuk kesehatan dan
kecantikan wajah, dan (3) mengetahui cara menggunakan madu yang dapat mengatasi
jerawat, menjaga kesehatan tubuh, serta faktor penyebabnya sehingga dapat
mempraktikkannya dalam kehidupan nyata.
PEMBAHASAN
Madu memiliki komponen kimia yang
memiliki efek koligemik yakni asetilkolin. Asetilkolin berfungsi untuk
melancarkan peredaran darah dan mengurango tekanan darah. Gula yang terdapat
dalam madu akan terserap langsung oleh darah sehingga menghasilkan energi
secara cepat bila dibandingkan dengan gula biasa. Dilihat dari jenis-jenis
madu, kualitas madu pada umumnya ditentukan dari asal bunga seperti Mix Flower
(aneka bunga hutan), Madu Bunga Klengkeng dan Rambutan untuk penderita keluhan
ginjal dan memperlancar urin, serta sakit pinggang; Madu Bunga Kopi; Madu Bunga
Karet bagi yang mempunyai keluhan alergi makanan, obat, maupun alergi akibat
perubahan cuaca; Madu Bunga Kaliandra dan Mahoni baik untuk penderita
hipertensi ataupun diabetes; Madu Bunga Kapuk Randu untuk mengatasi sariawan,
luka akibat diabetes, luka bakar, meningkatkan daya tahan tubuh, dan
pertumbuhan anak; namun informasi peneliti mengungkapkan bahwa madu termanis
berasal dari Nektar Bunga Rambutan (Nephelium
lappaceum).
Sejarah madu menjadi
komersial selama abad 19, terutama hal-hal yang telah dilakukan oleh para
peneliti sebelumnya. Kelebihan madu di dunia kedokteran pertama kali
diperkenalkan oleh Hippocrates (460 SM – 370 SM). Beliau tercatat sebagai orang
yang menggunakan madu sebagai ekspetoran dan menyatakan bahwa hal ini bisa
menyebabkan panas, yang berguna untuk membersihkan bisul, dan luka. Madu
digunakan sebagai makanan dan agen obat, mengandung suatu zat yang dapat mengurangi
efek penuaan, memulihkan vitalitas, dan menurunkan kolesterol.Selain tinggi
vitamin, mineral, dan antioksidan properti, juga terdapat beberapa zat dalam
madu yang memiliki sifat antibiotik yang kuat sertamembantu dalam penyembuhan
jaringan mati, luka, dan bisul. Madu alam mempunyai konsentrasi gula yang
tinggi, dimana bakteri tidak dapat bertahan hidup dalam madu. Secara ilmiah
telah terbukti bahwa bakteri tidak dapat hidup dan berkembang di dalam madu
karena ia mengandung unsur potassium (kalium), yaitu unsur yang mencegah kelembaban,
yang merupakan unsur terpenting untuk pertumbuhan bakteri (efek inhibisi). Madu
memiliki zat antibiotik, seperti interferon yang anti-virus, dan inhibin yang dapat
menghambat pertumbuhan bakteri. Eksperimen yang dilakukan pada madu, didapatkan
bahwa cairan madu lebah segar memiliki 50% untuk membasmi bakteri penyebab
meningitis dan 25% untuk membasmi bakteri organik secara jelas, di mana meningitis
merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh bakteri, seperti Staphylococcus
aureus dan Escherichia coli. Infeksi Staphylococcus aureus
dan Escherichia coli yang sudah menyebar melalui aliran darah
sehingga terjadi bakteremia dapat menimbulkan mengitis, dan infeksi Escherichia
coli juga menjadi penyebab meningitis sekitar 40% pada kasus meningitis neonatal.
Jerawat adalah kondisi abnormal
kulit akibat gangguan berlebihan produksi kelenjar minyak (Sebaceus gland) yang menyebabkan penyumbatan saluran folikel rambut
dan pori-pori kulit. Jerawat tidak selalu muncul karena kotoran, namun lebih
disebabkan faktor dari dalam tubuh, namun penyebab jerawat paling umum adalah
hormon, tumpukan minyak atau sebum di kulit berkolaborasi dengan bakteri,
sel-sel kulit mati, penggunaan kosmetik, obat-obatan, telepon genggam, dan
stress juga memacu timbulnya jerawat. Tipe-tipe jerawat yang sering kita alami,
adalah : komedo yaitu pori-pori yang tersumbat, jerawat biasa seperti
tonjolan-tonjolan kecil berwarna pink kemerahan, dan jerawat batu (Cystic acne), yaitu jerawat besar dengan
peradangan hebat berkumpul di seluruh muka. Madu mempunyai efek
antibakteri, menghambat respons
inflamasi
yang berlebihan, dan menginduksi debridement autolisis. Madu dapat
digunakan sebagai gel untuk perawatan luka kronik. Namun, data klinik terhadap
penggunaan madu masih sangat terbatas. Beberapa produk seperti yoghurt, minyak daun teh, dan
kentang kupas telah banyak
digunakan
untuk pengobatan ulkus, namun penelitiannya masih kurang.
1.
Komposisi dan Kandungan Madu
Rasa manis gula yang terdapat pada
madu berlipat-lipat jika dibandingkan dengan rasa manis gula buatan. Dan jenis
gula yang terkandung dalam madu adalah lebih dari lima belas jenis, diantaranya
adalah fruktosa (gula buah), glukosa gula anggur), sukrosa (gula tebu), dan
maltosa (gula gandum). Madu mengandung banyak mineral seperti natrium, kalsium,
magnesium, alumunium, besi, fosfor dan kalium. Vitamin-vitamin yang ada dalam
madu adalah thiamin (B1), riboflavin (B2), asam askorbat (C), piridoksin (B6),
niasin, asam pantotenat, biotin, asam folat, dan vitamin K. Ini semua merupakan
vitamin-vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh dan dengan mudah bisa terserap oleh
tubuh selama satu jam setelah minum madu. Berbeda dari berbagai vitamin yang
terdapat secara terpisah-pisah pada berbagai makanan lain yang lebih lambat
penyerapannya dibandingkan vitamin yang terdapat di dalam madu.
Sedangkan enzim yang penting dalam
madu adalah enzim diastase, invertase, glukosa oksidase, peroksidase, dan
lipase. Enzim diastase adalah enzim yang mengubah karbohidrat komplek
(polisakarida) menjadi karbohidrat sederhana (monosakarida). Enzim invertase
adalah enzim yang memecah molekul sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa. Enzim
oksidase adalah enzim yang membantu oksidasi glukosa menjadi peroksida. Enzim
peroksidase melakukan proses oksidase metabolisme. Semua zat tersebut berguna
untuk proses metabolisme tubuh.
Di dalam madu juga terdapat
kandungan mineral dan garam seperti: besi, sulfur, magnesium, kalsium, kalium,
sodium, klorin, tembaga, krom, nikel, lead, silica, mangan, alumininum, aurum,
lithium, thin, zink, dan titanium. Sungguh menakjubkan, karena semua mineral
tersebut merupakan komposisi tanah yang darinya manusia diciptakan. Adapun
macam-macam asam yang terkandung dalam madu adalah : formic acid, lactic acid,
atric acid, tartaric acid, oxalid acid asam fosfat, dan asam glukomat. Di dalam
madu juga terkandung hormon-hormon kuat yang berfungsi menggiatkan dan memacu
kerja organ-organ tubuh. Karena itu di dalam madu juga terkandung antibioitik
yang melindungi manusia dari seluruh penyakit dan membunuh berbagai bakteri dan
mikroba. Telah diketahui pula bahwa di dalam madu terdapat dotorium (hydrogen
berat) yang berfungsi sebagai anti kanker.
2.
Manfaat Madu bagi Kesehatan dan
Kecantikan Kulit Wajah
Madu merupakan salah satu obat
tradisional yang digunakan oleh masyarakat dan dikenal sejak 10.000 tahun yang
lalu serta mempunyai kemampuan sebagai antimikroba. Selama ribuan tahun madu
digunakan dalam berbagai pengobatan. Al Quran dari sejak 1.400 tahun lalu
menyatakan :
“Dan Tuhanmu mewahyukan
(mengilhamkan) kepada lebah: “Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di
pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia (peternakan lebah).
Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan
Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu).” Dari perut lebah itu keluar minuman
(madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat
obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada
yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang
yang memikirkan. [QS. An-Nahl: 68-69].
Menurut penelitian, selain kandungan bermacam gula (fruktosa,
glukosa, sukrosa, maltosa), madu juga mengandung vitamin B6, tiamin, niacin, riboflavin,
asam pantotenat, kalsium, tembaga, besi, magnesium, mangan, fosfat, kalium,
natrium dan seng. Kandungan ini hanyalah beberapa saja yang ditemukan dari
sejumlah temuan lainnya. Berikut ini adalah manfaat madu lainnya yang terbukti
dari hasil uji klinis :
§ sebagai anti-infeksi
§ menyembuhkan luka dan luka
bakar
§ menyembuhkan belekan (radang
konjungtiva)
§ menghambat kanker
§ berfungsi sebagai
antioksidan
§ mengurangi gangguan hati
Madu
memiliki pH asam yang rendah (3,2-4,5) dan merupakan penghambat yang efektif
terhadap pertumbuhan bakteri di kulit maupun di saluran lain dalam tubuh. Berikut
ada beberapa manfaat madu bagi kesehatan dan kecantikan kulit :
a.
Obat
luka dan borok
Madu
selama berabad-abad telah digunakan untuk perawatan luka dan borok karena berisi
glukosa dan enzim yang disebut oksidase glukosa. Pada kondisi yang tepat,
oksidase glukosa dapat memecah glukosa madu menjadi hidrogen peroksida, zat
yang bersifat antiseptik kuat. Madu dalam kemasan tidak dapat melakukan reaksi
ini. Untuk menjadi aktif dan mengurai glukosa madu, oksidase glukosa memerlukan
lingkungan dengan pH 5,5-8,0 dan natrium. PH madu murni yang berkisar antara
3,2 dan 4,5 terlalu rendah untuk mengaktifkan enzim, kulit dan cairan tubuh
(misalnya darah) memiliki pH relatif tinggi dan mengandung natrium sehingga
memberikan kondisi yang tepat untuk pembentukan hidrogen peroksida.
b.
Merangsang
pertumbuhan jaringan
Propolis,
enzim, dan serbuk sari, vitamin, dan mineral dalam madu dapat merangsang
pertumbuhan jaringan baru. Bila digunakan pada luka bakar, madu akan
mempercepat penyembuhan dan mengurangi jumlah jaringan parut.
c.
Menghaluskan
kulit
Asam
glukonat dan asam organik ringan lainnya yang terdapat dalam madu dapat
melonggarkan ikatan sel-sel kulit mati sehingga mempercepat regenerasi, mengurangi
keriput dan garis penuaan, menyeimbangkan minyak, dan meningkatkan elastisitas
kulit. Madu juga mengandung gula dan asam amino yang membantu mempertahankan
kelembaban kulit.
d.
Antioksidan
kuat
Madu
memiliki kandungan antioksidan yang sangat tinggi sehingga menjaga
tubuh dari serangan radikal bebas. Bahkan, antioksidan yang disebut
“pinocembrin” hanya ditemukan dalam madu. Hal ini membuat tubuh lebih sehat,
terhindar dari penyakit, dan terlihat lebih awet muda.
e.
Menurunkan
glukosa dan kolesterol darah
Meskipun
lebih manis dari gula, madu memiliki indeks glikemik rendah karena diserap ke
dalam aliran darah secara bertahap. Bagi yang memiliki diabetes harus
mengurangi makanan berindeks glisemik tinggi karena akan mendorong lonjakan
glukosa darah. Madu adalah alternatif pemanis yang paling aman dibandingkan
gula atau gula sintetis. Beberapa penelitian bahkan menduga madu dapat
menurunkan glukosa darah. Mineral dan vitamin alami dalam madu juga membantu
menurunkan kadar LDL (kolesterol buruk) dalam tubuh.
f.
Mengatasi
penyakit pernafasan
Madu
sangat efektif untuk penyakit pernapasan. Sebuah studi di Bulgaria pada hampir
18.000 pasien menemukan bahwa madu membantu mengatasi bronkitis kronis,
bronkitis asma, rinitis kronis, alergi dan sinusitis. Madu adalah obat yang
efektif untuk pilek, flu, dan infeksi pernapasan. Selain ketujuh manfaat di
atas, madu secara keseluruhan sangat baik karena mengandung banyak sekali
vitamin dan mineral. Madu berwarna gelap mengandung jumlah nutrisi yang lebih
tinggi daripada yang berwarna lebih terang. Sebaliknya, gula pasir tidak
memiliki nutrisi atau antioksidan sama sekali. Jadi, mengganti gula dengan madu
sebagai pemanis memiliki banyak keuntungan.
g.
Melembabkan
kulit
Kandungan
alami dalam madu antara lain seperti antioksidan, antibakteri, vitamin B dan
vitamin C. Madu telah lama dikenal sebagai kandungan alami, yang bila digunakan
secara teratur, dapat melembutkan kulit maupun rambut dalam keadaan paling
kering. Anda dapat mengoleskan madu ke daerah wajah dan leher atau campurkan
dengan bahan-bahan alami lainnya untuk membuat kulit menjadi lebih lembut.
h.
Mengatasi
jerawat
Jerawat
seringkali menjadi problema bagi para wanita. Untuk menghilangkannya dapat
mengoleskan madu pada bagian yang berjerawat dan diamkan selama 15 menit lalu
bilas. Kandungan anti bakterinya berkhasiat membunuh jerawat dan membersihkan
noda.
3.
Cara Penggunaan Madu untuk Mengatasi
Jerawat Kulit Wajah dan Kesehatan Tubuh
Mengatasi
jerawat pada wajah dapat dilakukan dengan memperbanyak mengkonsumsi makanan
yang mengandung serat tinggi seperti sayuran dan buah-buahan, menjauhi makanan
yang banyak mengandung lemak, dan memperbanyak konsumsi air putih.
Berikut
adalah cara pemakaian madu untuk mengatasi jerawat pada kulit wajah dan
kesehatan tubuh :
a.
Madu
dapat melembutkan dan melembabkan kulit wajah normal (madu murni).
Bisa
mendapatkan khasiat ini dengan cara mengoleskan madu langsung pada permukaan
kulit wajah (sebagai masker). Diamkan sekitar 30 menit dan kemudian dibersihkan
dengan air dingin. Lakukan minimal seminggu 2 kali.
b.
Madu
bisa dijadikan bahan masker untuk kulit kering.
Manfaat
ini bisa didapat dengan cara mencampurkan madu dengan pisang matang. Campurkan
keduanya hingga rata (bila perlu menggunakan blender). Kemudian usapkan di permukaan kulit wajah hingga merata.
Diamkan sekitar 30 menit dan bersihkan dengan menggunakan air dingin.
Pemaskeran ini dilakukan miniman 2 kali seminggu.
c.
Madu dapat menghaluskan kulit kaki yang
kering dan pecah-pecah.
Caranya
yaitu mencampurkan 2 gelas susu hangat dengan segelas madu (perbandingan 2:1)
ke dalam baskom, kemudian masukkan kedua kaki ke dalam baskom tersebut. Diamkan
selama 15 menit sambil diurut-urutkan. Cara-cara ini juga bisa dipakai dalam
perawatan kulit lutut, siku, tangan, atau bagian-bagian tubuh lain yang ingin
menjadi lembut.
d.
Madu bisa dibuat pembersih kulit wajah.
Pembersih
ini bermanfaat menjaga kebersihan dengan cara mengangkat sel-sel kulit mati dan
kotoran, yaitu dengan mencampurkan satu sendok madu, satu sendok serbuk biji
almond, satu sendok teh jus lemon atau jus jeruk, dan beberapa tetes minyak
aromaterapi. Semua bahan daduk hingga rata kemudian diusapkan di seluruh
permukaan kulit tubuh setiap 2 hari sekali sebelum mandi.
e.
Madu dapat digunakan untuh membersihkan
kulit tubuh, kulit kepala, dan rambut.
Manfaat
ini didapatkan dengan cara melarutkan segelas madu di dalam air mandi. Gunakan
air mandi ini untuk membilas tubuh, kepala, dan rambut setiap mandi.
f.
Madu bisa dibuat sebagai penyegar kulit
untuk kulit normal.
Dengan
cara mencampurkan madu pada cuka apel (vinegar)
dengan perbandingan 5 (madu) : 1 (cuka apel). Campuran dapat diusapkan pada
kulit wajah minimal seminggu sekali.
g.
Madu bisa digunakan sebagai obat jerawat
dan penghilang noda bekas jerawat.
Manfaat
ini didapat dengan cara mencampurkan satu sendok madu dengan sedikit bubuk kayu
manis. Kemudian usapkan campuran ini pada bagian yang berjerawat atau noda
berjerawat. Diamkan selama satu malam dan bersihkan di pagi hari. Lakukan hal
ini berulang-ulang minimal selama satu minggu.
h.
Madu dapat memutihkan wajah
Dengan
mengangkat sel kulit mati yang terdapat pada permukaan kulit luar. Bahan yang
dibutuhkan satu sendok makan madu, satu sendok makan almond, satu sendok makan oatmeal,
dan satu sendok teh air lemon. Campurkan semua bahan tersebut dan pijat dengan
lembut pada wajah selama 5-19 menit kemudian bilas dengan air dingin.
i.
Madu digunakan untuk mengobati bibir
kering dan hitam
Caranya
yaitu tuangkan madu ke dalam satu sendok makan, panaskan madu sampaisedikit
encer danmengeluarkan busa. Oleskan madu selagi hangat ke bibir, dan lakukan
secara rutin setiap malam hari sebelum tidur. Setelah 7 hari maka bibir akan
lebih segar dan merah merona.
PENUTUP
Simpulan
Manfaat
madu sangat banyak, mulai dari kesehatan, untuk obat-obatan, kecantikan kulit
wajah, untuk mengatasi penyakit seperti pernafasan, diabetes, kolesterol,
influenza, infeksi kulit, kanker serta masih banyak penyakit lainnya, dan dengan
antioksidan kuat dapat membuat manusia lebih awet muda atau mencegah penuaan
dini dengan hidup sehat seperti yang dikatakan oleh Democritus (Pelopor pengembangan Teori Atom) dengan mencampurkan
madu dalam makanannya sehingga dapat hidup lebih dari 100 tahun, mengatasi
jerawat dan menghilangkan noda-noda bekas jerawat sehingga tampak cerah alami. Madu
lebih lengkap dan terbukti khasiatnya dengan berbagai tambahan bahan alami
seperti kayu manis, almond, oatmeal, jus jeruk dan jus apel, lemon, dll.
Jerawat dengan berbagai tipe mampu diatasi menggunakan pemanfaatan campuran
madu dan bahan pendukung lainnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Adnamazida, Rizqi. 10 Kegunaan Madu yang Jarang Diketahui
[internet], 6 September 2013, 17:39 WIB [dikutip 7 Desember 2013]. Tersedia
dari: http://www.merdeka.com/sehat/10kegunaan-madu-yang-jarang-diketahui.html.
Christiani Matheos,
Poppy Lintong, Carla Kairupan. 2013. Gambaran
Histologi Jaringan Limpa Tikus Putih (Rattus norvegicus) yang Diinfeksi
Eschericia coli dan Diberi Madu. Jurnal
e-Biomedik (eBM), Volume 1, Nomor 2,
Juli 2013.
Liana Halim, Sri Linuwih Menaldi. 2010. Tata Laksana Komprehensif Ulkus Plantar pada Pasien Lepra. Maj Kedokt Indon, Volum: 60, Nomor: 5, Mei
2010.
Mustakim.
“Mukjizat Ilmiah Hadist Nabi
(Ensiklopedia) MADU.” http://mustakim.staff.ub.ac.id/ (diakses
tanggal 1 Desember 2013).
M. Sakri, Fasisal. 2012. Madu dan Khasiatnya. Jakarta: Diandra Pustaka Indonesia.
Puspitasari,
Ika. 2007. Rahasia Sehat Madu.
Jakarta Selatan: AgroMedia Pustaka.
Yugo Berri Putra Rio, Aziz Djamal, Asterina.
2012. Perbandingan Efek Antibakteri Madu Asli Sikabu dengan Madu Lubuk Minturun
terhadap Escherichia Coli dan Staphylococcus Aureus secara In Vitro. Jurnal Kesehatan Andalas. (V 1(2):
59-62.
No comments:
Post a Comment