Friday, June 20, 2014

PEMANFAATAN MADU UNTUK MENGATASI JERAWAT
PADA KULIT WAJAH
Arni Purwaningtyas (4401412123)

ABSTRAK
Madu digunakan sebagai agen makanan dan obat tradisional, mengandung nektar atau gula eksudat dari tanaman yang dikumpulkan oleh lebah madu serta merupakan salah satu obat tradisional yang bermanfaat bagi masyarakat. Madu diketahui memiliki kemampuan sebagai efek antibakteri, seperti Escherichia coli dan Stahpylococcus aureus. Kedua bakteri ini memiliki sifat yang berbeda tetapi memilki kesamaan dari penyakit yang disebabkannya. Kualitas dan jenis madu juga sesuai dengan tempat dan lokasi lebah berkembang biak, manfaat madu berkhasiat dalam penyembuhan luka, penyakit-penyakit pernafasan, kelelahahan, kanker, menurunkan glukosa dan kolesterol darah, sebagai anti-infeksi dan antioksidan, serta kecantikan wajah dan kesehatan tubuh. Selain itu, bila seseorang teratur dan mempergunakan madu dalam praktek pengobatannya, maka dapat mencapai umur 107 tahun karena madu dapat mencegah penuaan dini. Para peneliti menyebutkan beberapa kandungan pada madu, yaitu kandungan gula yang lebih dari lima belas jenis, mineral, garam, asam, vitamin, hormon-hormon kuat yang berfungsi meningkatkan dan mengacu kerja organ-organ tubuh, dan bermacam-macam enzim yang sangat penting bagi kehidupan dan aktivitas tubuh. Hasil analisis mengungkapkan bahwa dengan madu, jerawat dan noda bekas jerawat dapat hilang. Tidak hanya itu, madu juga dapat memutihkan wajah, mengobati bibir kering dan hitam, melembutkan dan melembabkan kulit wajah, serta dapat menghaluskan kulit kaki yang kering dan pecah-pecah.
Kata Kunci : Madu, Jerawat, Manfaat, Mengatasi, dan Kulit Wajah

PENDAHULUAN
Madu memiliki banyak kandungan yang sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan dan kecantikan kulit wajah seperti memutihkan wajah, melembabkan kulit, membersihkan wajah, mencegah penuaan dini, mengobati bibir kering dan hitam, serta membersihkan noda-noda dan jerawat pada wajah. Gula alami yang terdapat di dalam madu (disebut GULA INVERT) , berasal dari nektar bunga yang memiliki konsentrasi gula yang sangat tinggi yaitu fruktosa dan glukosa. Gula dalam madu dapat segera berasimilasi dengan darah dalam tubuh, vitamin-vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh dan dengan mudah bisa terserap oleh tubuh selama satu jam setelah minum madu.
Jerawat adalah suatu keadaan dimana pori-pori kulit tersumbat sehingga menimbulkan kantung nanah yang meradang dan merupakan penyakit kulit yang cukup besar jumlah penderitanya. Kligmann, seorang peneliti masalah jerawat ternama di dunia berpendapat, “Tak ada satu orang pun di dunia yang melewati masa hidupnya tanpa sebuah jerawat di kulitnya.” Kemungkinan penyebabnya adalah perubahan hormonal yang merangsang kelenjar minyak di kulit, masa menstruasi, kehamilan, pemakaian pil KB, dan stres. “Madu adalah makanan bila dijadikan makanan. “Madu adalah obat bila dijadikan obat. Di dalamnya terdapat khasiat yang banyak, la adalah makanan bergizi, penenang jiwa, pembersih lever dan jantung, serta dapat memperlancar buang air kecil.” (Ibnu Oayyim Al-Jauziyah). Ibnu Sina, seorang sarjana yang terkenal di bidang kesehatan dan filsafat berumur 100 tahun pada tahun 1952, menyatakan pendapat bahwa madu merupakan faktor yang dapat memperpanjang umur dan dapat memelihara kesanggupan bekerja di hari tua. Ketika ditanya tentang resep awet mudanya, ia mengatakan bahwa makanannya selalu dicampur dengan madu. Sebagai sumber obat, madu juga mengandung berbagai jenis komponen yang sangat bermanfaat bagi tubuh manusia.
Beberapa masalah yang akan kita bahas dalam artikel konseptual ini adalah (1) komposisi dan kandungan dalam madu, (2) manfaat madu bagi kesehatan dan kecantikan kulit wajah, dan (3) cara penggunaan madu untuk mengatasi jerawat pada kulit wajah dan untuk kesehatan tubuh.
Artikel ini bertujuan untuk  (1) mengetahui tentang khasiat dari madu, kandungan dan komposisi yang dimiliki oleh madu, (2) untuk memberitahu manfaat madu bagi kesehatan serta kecantikan kulit wajah, dan (3) untuk mengetahui faktor-faktor munculnya jerawat, dan cara-cara mengatasi timbulnya jerawat serta menjaga kesehatan tubuh.
Pembuatan artikel konseptual ini memberikan manfaat bagi penulis dan pembacanya, yaitu (1) mengerti tentang komposisi dan kandungan madu yang sangat baik bagi tubuh manusia, (2) mengetahui bermacam-macam manfaat madu untuk kesehatan dan kecantikan wajah, dan (3) mengetahui cara menggunakan madu yang dapat mengatasi jerawat, menjaga kesehatan tubuh, serta faktor penyebabnya sehingga dapat mempraktikkannya dalam kehidupan nyata.



PEMBAHASAN
Madu memiliki komponen kimia yang memiliki efek koligemik yakni asetilkolin. Asetilkolin berfungsi untuk melancarkan peredaran darah dan mengurango tekanan darah. Gula yang terdapat dalam madu akan terserap langsung oleh darah sehingga menghasilkan energi secara cepat bila dibandingkan dengan gula biasa. Dilihat dari jenis-jenis madu, kualitas madu pada umumnya ditentukan dari asal bunga seperti Mix Flower (aneka bunga hutan), Madu Bunga Klengkeng dan Rambutan untuk penderita keluhan ginjal dan memperlancar urin, serta sakit pinggang; Madu Bunga Kopi; Madu Bunga Karet bagi yang mempunyai keluhan alergi makanan, obat, maupun alergi akibat perubahan cuaca; Madu Bunga Kaliandra dan Mahoni baik untuk penderita hipertensi ataupun diabetes; Madu Bunga Kapuk Randu untuk mengatasi sariawan, luka akibat diabetes, luka bakar, meningkatkan daya tahan tubuh, dan pertumbuhan anak; namun informasi peneliti mengungkapkan bahwa madu termanis berasal dari Nektar Bunga Rambutan (Nephelium lappaceum).
Sejarah madu menjadi komersial selama abad 19, terutama hal-hal yang telah dilakukan oleh para peneliti sebelumnya. Kelebihan madu di dunia kedokteran pertama kali diperkenalkan oleh Hippocrates (460 SM – 370 SM). Beliau tercatat sebagai orang yang menggunakan madu sebagai ekspetoran dan menyatakan bahwa hal ini bisa menyebabkan panas, yang berguna untuk membersihkan bisul, dan luka. Madu digunakan sebagai makanan dan agen obat, mengandung suatu zat yang dapat mengurangi efek penuaan, memulihkan vitalitas, dan menurunkan kolesterol.Selain tinggi vitamin, mineral, dan antioksidan properti, juga terdapat beberapa zat dalam madu yang memiliki sifat antibiotik yang kuat sertamembantu dalam penyembuhan jaringan mati, luka, dan bisul. Madu alam mempunyai konsentrasi gula yang tinggi, dimana bakteri tidak dapat bertahan hidup dalam madu. Secara ilmiah telah terbukti bahwa bakteri tidak dapat hidup dan berkembang di dalam madu karena ia mengandung unsur potassium (kalium), yaitu unsur yang mencegah kelembaban, yang merupakan unsur terpenting untuk pertumbuhan bakteri (efek inhibisi). Madu memiliki zat antibiotik, seperti interferon yang anti-virus, dan inhibin yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Eksperimen yang dilakukan pada madu, didapatkan bahwa cairan madu lebah segar memiliki 50% untuk membasmi bakteri penyebab meningitis dan 25% untuk membasmi bakteri organik secara jelas, di mana meningitis merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh bakteri, seperti Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Infeksi Staphylococcus aureus dan Escherichia coli yang sudah menyebar melalui aliran darah sehingga terjadi bakteremia dapat menimbulkan mengitis, dan infeksi Escherichia coli juga menjadi penyebab meningitis sekitar 40% pada kasus meningitis neonatal.
Jerawat adalah kondisi abnormal kulit akibat gangguan berlebihan produksi kelenjar minyak (Sebaceus gland) yang menyebabkan penyumbatan saluran folikel rambut dan pori-pori kulit. Jerawat tidak selalu muncul karena kotoran, namun lebih disebabkan faktor dari dalam tubuh, namun penyebab jerawat paling umum adalah hormon, tumpukan minyak atau sebum di kulit berkolaborasi dengan bakteri, sel-sel kulit mati, penggunaan kosmetik, obat-obatan, telepon genggam, dan stress juga memacu timbulnya jerawat. Tipe-tipe jerawat yang sering kita alami, adalah : komedo yaitu pori-pori yang tersumbat, jerawat biasa seperti tonjolan-tonjolan kecil berwarna pink kemerahan, dan jerawat batu (Cystic acne), yaitu jerawat besar dengan peradangan hebat berkumpul di seluruh muka. Madu mempunyai efek antibakteri, menghambat respons inflamasi yang berlebihan, dan menginduksi debridement autolisis. Madu dapat digunakan sebagai gel untuk perawatan luka kronik. Namun, data klinik terhadap penggunaan madu masih sangat terbatas. Beberapa produk seperti yoghurt, minyak daun teh, dan kentang kupas telah banyak digunakan untuk pengobatan ulkus, namun penelitiannya masih kurang.
1.      Komposisi dan Kandungan Madu
Rasa manis gula yang terdapat pada madu berlipat-lipat jika dibandingkan dengan rasa manis gula buatan. Dan jenis gula yang terkandung dalam madu adalah lebih dari lima belas jenis, diantaranya adalah fruktosa (gula buah), glukosa gula anggur), sukrosa (gula tebu), dan maltosa (gula gandum). Madu mengandung banyak mineral seperti natrium, kalsium, magnesium, alumunium, besi, fosfor dan kalium. Vitamin-vitamin yang ada dalam madu adalah thiamin (B1), riboflavin (B2), asam askorbat (C), piridoksin (B6), niasin, asam pantotenat, biotin, asam folat, dan vitamin K. Ini semua merupakan vitamin-vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh dan dengan mudah bisa terserap oleh tubuh selama satu jam setelah minum madu. Berbeda dari berbagai vitamin yang terdapat secara terpisah-pisah pada berbagai makanan lain yang lebih lambat penyerapannya dibandingkan vitamin yang terdapat di dalam madu.
Sedangkan enzim yang penting dalam madu adalah enzim diastase, invertase, glukosa oksidase, peroksidase, dan lipase. Enzim diastase adalah enzim yang mengubah karbohidrat komplek (polisakarida) menjadi karbohidrat sederhana (monosakarida). Enzim invertase adalah enzim yang memecah molekul sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa. Enzim oksidase adalah enzim yang membantu oksidasi glukosa menjadi peroksida. Enzim peroksidase melakukan proses oksidase metabolisme. Semua zat tersebut berguna untuk proses metabolisme tubuh.
Di dalam madu juga terdapat kandungan mineral dan garam seperti: besi, sulfur, magnesium, kalsium, kalium, sodium, klorin, tembaga, krom, nikel, lead, silica, mangan, alumininum, aurum, lithium, thin, zink, dan titanium. Sungguh menakjubkan, karena semua mineral tersebut merupakan komposisi tanah yang darinya manusia diciptakan. Adapun macam-macam asam yang terkandung dalam madu adalah : formic acid, lactic acid, atric acid, tartaric acid, oxalid acid asam fosfat, dan asam glukomat. Di dalam madu juga terkandung hormon-hormon kuat yang berfungsi menggiatkan dan memacu kerja organ-organ tubuh. Karena itu di dalam madu juga terkandung antibioitik yang melindungi manusia dari seluruh penyakit dan membunuh berbagai bakteri dan mikroba. Telah diketahui pula bahwa di dalam madu terdapat dotorium (hydrogen berat) yang berfungsi sebagai anti kanker.
2.      Manfaat Madu bagi Kesehatan dan Kecantikan Kulit Wajah
Madu merupakan salah satu obat tradisional yang digunakan oleh masyarakat dan dikenal sejak 10.000 tahun yang lalu serta mempunyai kemampuan sebagai antimikroba. Selama ribuan tahun madu digunakan dalam berbagai pengobatan. Al Quran dari sejak 1.400 tahun lalu menyatakan :
“Dan Tuhanmu mewahyukan (mengilhamkan) kepada lebah: “Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia (peternakan lebah). Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu).” Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan. [QS. An-Nahl: 68-69].

Menurut penelitian, selain kandungan bermacam gula (fruktosa, glukosa, sukrosa, maltosa), madu juga mengandung vitamin B6, tiamin, niacin, riboflavin, asam pantotenat, kalsium, tembaga, besi, magnesium, mangan, fosfat, kalium, natrium dan seng. Kandungan ini hanyalah beberapa saja yang ditemukan dari sejumlah temuan lainnya. Berikut ini adalah manfaat madu lainnya yang terbukti dari hasil uji klinis :
§  sebagai anti-infeksi
§  menyembuhkan luka dan luka bakar
§  menyembuhkan belekan (radang konjungtiva)
§  menghambat kanker
§  berfungsi sebagai antioksidan
§  mengurangi gangguan hati
Madu memiliki pH asam yang rendah (3,2-4,5) dan merupakan penghambat yang efektif terhadap pertumbuhan bakteri di kulit maupun di saluran lain dalam tubuh. Berikut ada beberapa manfaat madu bagi kesehatan dan kecantikan kulit :
a.       Obat luka dan borok
Madu selama berabad-abad telah digunakan untuk perawatan luka dan borok karena berisi glukosa dan enzim yang disebut oksidase glukosa. Pada kondisi yang tepat, oksidase glukosa dapat memecah glukosa madu menjadi hidrogen peroksida, zat yang bersifat antiseptik kuat. Madu dalam kemasan tidak dapat melakukan reaksi ini. Untuk menjadi aktif dan mengurai glukosa madu, oksidase glukosa memerlukan lingkungan dengan pH 5,5-8,0 dan natrium. PH madu murni yang berkisar antara 3,2 dan 4,5 terlalu rendah untuk mengaktifkan enzim, kulit dan cairan tubuh (misalnya darah) memiliki pH relatif tinggi dan mengandung natrium sehingga memberikan kondisi yang tepat untuk pembentukan hidrogen peroksida.
b.      Merangsang pertumbuhan jaringan
Propolis, enzim, dan serbuk sari, vitamin, dan mineral dalam madu dapat merangsang pertumbuhan jaringan baru. Bila digunakan pada luka bakar, madu akan mempercepat penyembuhan dan mengurangi jumlah jaringan parut.
c.       Menghaluskan kulit
Asam glukonat dan asam organik ringan lainnya yang terdapat dalam madu dapat melonggarkan ikatan sel-sel kulit mati sehingga mempercepat regenerasi, mengurangi keriput dan garis penuaan, menyeimbangkan minyak, dan meningkatkan elastisitas kulit. Madu juga mengandung gula dan asam amino yang membantu mempertahankan kelembaban kulit.
d.      Antioksidan kuat
Madu memiliki kandungan antioksidan yang sangat tinggi sehingga menjaga tubuh dari serangan radikal bebas. Bahkan, antioksidan yang disebut “pinocembrin” hanya ditemukan dalam madu. Hal ini membuat tubuh lebih sehat, terhindar dari penyakit, dan terlihat lebih awet muda.
e.       Menurunkan glukosa dan kolesterol darah
Meskipun lebih manis dari gula, madu memiliki indeks glikemik rendah karena diserap ke dalam aliran darah secara bertahap. Bagi yang memiliki diabetes harus mengurangi makanan berindeks glisemik tinggi karena akan mendorong lonjakan glukosa darah. Madu adalah alternatif pemanis yang paling aman dibandingkan gula atau gula sintetis. Beberapa penelitian bahkan menduga madu dapat menurunkan glukosa darah. Mineral dan vitamin alami dalam madu juga membantu menurunkan kadar LDL (kolesterol buruk) dalam tubuh.
f.       Mengatasi penyakit pernafasan
Madu sangat efektif untuk penyakit pernapasan. Sebuah studi di Bulgaria pada hampir 18.000 pasien menemukan bahwa madu membantu mengatasi bronkitis kronis, bronkitis asma, rinitis kronis, alergi dan sinusitis. Madu adalah obat yang efektif untuk pilek, flu, dan infeksi pernapasan. Selain ketujuh manfaat di atas, madu secara keseluruhan sangat baik karena mengandung banyak sekali vitamin dan mineral. Madu berwarna gelap mengandung jumlah nutrisi yang lebih tinggi daripada yang berwarna lebih terang. Sebaliknya, gula pasir tidak memiliki nutrisi atau antioksidan sama sekali. Jadi, mengganti gula dengan madu sebagai pemanis memiliki banyak keuntungan.
g.      Melembabkan kulit
Kandungan alami dalam madu antara lain seperti antioksidan, antibakteri, vitamin B dan vitamin C. Madu telah lama dikenal sebagai kandungan alami, yang bila digunakan secara teratur, dapat melembutkan kulit maupun rambut dalam keadaan paling kering. Anda dapat mengoleskan madu ke daerah wajah dan leher atau campurkan dengan bahan-bahan alami lainnya untuk membuat kulit menjadi lebih lembut.
h.      Mengatasi jerawat
Jerawat seringkali menjadi problema bagi para wanita. Untuk menghilangkannya dapat mengoleskan madu pada bagian yang berjerawat dan diamkan selama 15 menit lalu bilas. Kandungan anti bakterinya berkhasiat membunuh jerawat dan membersihkan noda.
3.      Cara Penggunaan Madu untuk Mengatasi Jerawat Kulit Wajah dan Kesehatan Tubuh
Mengatasi jerawat pada wajah dapat dilakukan dengan memperbanyak mengkonsumsi makanan yang mengandung serat tinggi seperti sayuran dan buah-buahan, menjauhi makanan yang banyak mengandung lemak, dan memperbanyak konsumsi air putih.
Berikut adalah cara pemakaian madu untuk mengatasi jerawat pada kulit wajah dan kesehatan tubuh :


a.       Madu dapat melembutkan dan melembabkan kulit wajah normal (madu murni).
Bisa mendapatkan khasiat ini dengan cara mengoleskan madu langsung pada permukaan kulit wajah (sebagai masker). Diamkan sekitar 30 menit dan kemudian dibersihkan dengan air dingin. Lakukan minimal seminggu 2 kali.
b.      Madu bisa dijadikan bahan masker untuk kulit kering.
Manfaat ini bisa didapat dengan cara mencampurkan madu dengan pisang matang. Campurkan keduanya hingga rata (bila perlu menggunakan blender). Kemudian usapkan di permukaan kulit wajah hingga merata. Diamkan sekitar 30 menit dan bersihkan dengan menggunakan air dingin. Pemaskeran ini dilakukan miniman 2 kali seminggu.
c.       Madu dapat menghaluskan kulit kaki yang kering dan pecah-pecah.
Caranya yaitu mencampurkan 2 gelas susu hangat dengan segelas madu (perbandingan 2:1) ke dalam baskom, kemudian masukkan kedua kaki ke dalam baskom tersebut. Diamkan selama 15 menit sambil diurut-urutkan. Cara-cara ini juga bisa dipakai dalam perawatan kulit lutut, siku, tangan, atau bagian-bagian tubuh lain yang ingin menjadi lembut.
d.      Madu bisa dibuat pembersih kulit wajah.
Pembersih ini bermanfaat menjaga kebersihan dengan cara mengangkat sel-sel kulit mati dan kotoran, yaitu dengan mencampurkan satu sendok madu, satu sendok serbuk biji almond, satu sendok teh jus lemon atau jus jeruk, dan beberapa tetes minyak aromaterapi. Semua bahan daduk hingga rata kemudian diusapkan di seluruh permukaan kulit tubuh setiap 2 hari sekali sebelum mandi.
e.       Madu dapat digunakan untuh membersihkan kulit tubuh, kulit kepala, dan rambut.
Manfaat ini didapatkan dengan cara melarutkan segelas madu di dalam air mandi. Gunakan air mandi ini untuk membilas tubuh, kepala, dan rambut setiap mandi.
f.       Madu bisa dibuat sebagai penyegar kulit untuk kulit normal.
Dengan cara mencampurkan madu pada cuka apel (vinegar) dengan perbandingan 5 (madu) : 1 (cuka apel). Campuran dapat diusapkan pada kulit wajah minimal seminggu sekali.
g.      Madu bisa digunakan sebagai obat jerawat dan penghilang noda bekas jerawat.
Manfaat ini didapat dengan cara mencampurkan satu sendok madu dengan sedikit bubuk kayu manis. Kemudian usapkan campuran ini pada bagian yang berjerawat atau noda berjerawat. Diamkan selama satu malam dan bersihkan di pagi hari. Lakukan hal ini berulang-ulang minimal selama satu minggu.
h.      Madu dapat memutihkan wajah
Dengan mengangkat sel kulit mati yang terdapat pada permukaan kulit luar. Bahan yang dibutuhkan satu sendok makan madu, satu sendok makan almond, satu sendok makan oatmeal, dan satu sendok teh air lemon. Campurkan semua bahan tersebut dan pijat dengan lembut pada wajah selama 5-19 menit kemudian bilas dengan air dingin.
i.        Madu digunakan untuk mengobati bibir kering dan hitam
Caranya yaitu tuangkan madu ke dalam satu sendok makan, panaskan madu sampaisedikit encer danmengeluarkan busa. Oleskan madu selagi hangat ke bibir, dan lakukan secara rutin setiap malam hari sebelum tidur. Setelah 7 hari maka bibir akan lebih segar dan merah merona.

PENUTUP
Simpulan
Manfaat madu sangat banyak, mulai dari kesehatan, untuk obat-obatan, kecantikan kulit wajah, untuk mengatasi penyakit seperti pernafasan, diabetes, kolesterol, influenza, infeksi kulit, kanker serta masih banyak penyakit lainnya, dan dengan antioksidan kuat dapat membuat manusia lebih awet muda atau mencegah penuaan dini dengan hidup sehat seperti yang dikatakan oleh Democritus (Pelopor pengembangan Teori Atom) dengan  mencampurkan madu dalam makanannya sehingga dapat hidup lebih dari 100 tahun, mengatasi jerawat dan menghilangkan noda-noda bekas jerawat sehingga tampak cerah alami. Madu lebih lengkap dan terbukti khasiatnya dengan berbagai tambahan bahan alami seperti kayu manis, almond, oatmeal, jus jeruk dan jus apel, lemon, dll. Jerawat dengan berbagai tipe mampu diatasi menggunakan pemanfaatan campuran madu dan bahan pendukung lainnya.

DAFTAR PUSTAKA
Adnamazida, Rizqi. 10 Kegunaan Madu yang Jarang Diketahui [internet], 6 September 2013, 17:39 WIB [dikutip 7 Desember 2013]. Tersedia dari: http://www.merdeka.com/sehat/10kegunaan-madu-yang-jarang-diketahui.html.
Christiani Matheos, Poppy Lintong, Carla Kairupan. 2013. Gambaran Histologi Jaringan Limpa Tikus Putih (Rattus norvegicus) yang Diinfeksi Eschericia coli dan Diberi Madu. Jurnal e-Biomedik (eBM), Volume 1, Nomor 2, Juli 2013.
Liana Halim, Sri Linuwih Menaldi. 2010. Tata Laksana Komprehensif Ulkus Plantar pada Pasien Lepra. Maj Kedokt Indon, Volum: 60, Nomor: 5, Mei 2010.
Mustakim. “Mukjizat Ilmiah Hadist Nabi (Ensiklopedia) MADU.” http://mustakim.staff.ub.ac.id/ (diakses tanggal 1 Desember 2013).
M. Sakri, Fasisal. 2012. Madu dan Khasiatnya. Jakarta: Diandra Pustaka Indonesia.
Puspitasari, Ika. 2007. Rahasia Sehat Madu. Jakarta Selatan: AgroMedia Pustaka.
Said Hammad, Prof. Dr. 2004. 99 Resep Sehat dengan Madu. Indonesia: Aqwam.
Wikipedia. (2013). “Jerawat.” http://id.wikipedia.org/wiki/Jerawat (diakses 6 Desember 2013).
Wikipedia. (2013). “Madu.” http://id.wikipedia.org/wiki/Madu (diakses 6 Desember 2013).

Yugo Berri Putra Rio, Aziz Djamal, Asterina. 2012. Perbandingan Efek Antibakteri Madu Asli Sikabu dengan Madu Lubuk Minturun terhadap Escherichia Coli dan Staphylococcus Aureus secara In Vitro. Jurnal Kesehatan Andalas. (V 1(2): 59-62.

No comments:

Post a Comment