Friday, June 20, 2014

STRUKTUR JARINGAN HEWAN


JARINGAN EPITEL

Jaringan epitel terdiri atas sel-sel yang tersusun sangat rapat tanpa atau sedikit ruang antar sel. Jaringan ini dipisahkan dengan jaringan ikat dibawahnya oleh membrane basalis. Jaringan epitel memiliki fungsi bermacam-masam, tergantung letak epitel di dalam tubuh (organnya). Pada permukaan luar tubuh, epitel memberi perlindungan terhadap kerusakan mekanis, perlindungan terhadap masuknya mikroorganisme dan mencegah penguapan air. Pada permukaan dalam organ-organ yang berbentuk saluran, epitel berfungsi untuk absorpsi dan sekresi. Selain itu, epitel juga berfungsi sebagai reseptor sensoris.
Sel penyusun jaringan epitel bervariasi dalam bentuk dan jumlah susunan lapisan, dan dalam sifat-sifat sitologisnya. Berdasarkan lapisan selnya, jaringan epitel dapat dibedakan menjadi dua, yaitu epitel selapis (epitelium simplek) dan epitel berlapis (epitelium komplek).


Epitel Pipih Selapis (E. Squamosa Simplek)


Epitel Kubus Selapis (E. Kuboid Simplek)


Epitel Silindris Selapis (E. Kolumner Simplek)


Epitel Pipih Berlapis (E. Squamosa Komplek) tanpa keratin


Epitel Silindris Berlapis (E. Kolumner Komplek)


Epitel Pipih Berlapis (E. Squamosa Komplek) dengan keratin


Epitel Kubus Berlapis (E. Kuboid Komplek)


Epitel Transisional


KELENJAR


Kelenjar adalah jaringan yang dibentuk oleh sel-sel yang terkhususkan dalam menghasilkan suatu sekresi cair. Berdasarkan pemanfaatan hasil kelenjar yang mempunyai saluran keluar dan kelenjar endokrin, yaitu kelenjar yang tidak mempunyai saluran.Baik kelenjar eksokrin maupun kelenjar endokrin berasal dari membrane epitel yang menutupi permukaan yang kemudian mengalami invaginasi ke dalam jaringan pengikat dibawahnya, selanjutnya mengadakan proliferasi dan berdiferensiasi menjadi kelenjar.

Kelenjar Keringat (Glandula Sudorifera)


          
Kelenjar Minyak (Glandula Sebacea)



Kelenjar Tubulosa Bercabang


Kelenjar Uniseluler (Sel Goblet/Sel Piala)


Kelenjar Campuran (Eksokrin-Endokrin)


JARINGAN IKAT
Jaringan ikat bertanggungjawab untuk memberikan dan mempertahankan bentuk tubuh. Karena mempunyai suatu fungsi mekanis, jaringan pengikat terdiri dari suatu matriks yang berfungsi menghubungkan serta mengikat sel dan organ sehingga memberikan sokongan kepada tubuh.
Dari segi komposisi structural, jaringan pengikat tersusun atas tiga komponen, yaitu sel, serabut protein (komponen fibriler), dan substansi dasar.
1.      Sel
Spesialisasi sel di dalam jaringan pengikat menghasilkan beberapa jenis sel, masing-masing mempunyai sifat-sifat morfologik dan fungsionalnya sendiri yang termasuk disini adalah fibroblast, makrofag, mast cell, sel plasma, sel adipose, dan leukosit.
2.      Substansi Dasar
Substansi dasar amorf intersel tidak berwarna transparan dan homogen, merupakan tempat komponen-komponen lain dari jaringan pengikat terendam, mengisi ruang diantara sel dan serabut. Substansi dasar bersifat kental dan bertindak sebagai suatu rintangan terhadap penembusan partikel asing ke dalam jaringan tersebut.
3.      Serabut Protein (Komponen Fibriler)
Terdapat tiga jenis utama serabut jaringan pengikat, yaitu serabut kolagen, serabut elastic, dan serabut reticulum. Distribusi dari ketiga serabut tersebut tidak seimbang di antara berbagai jenis jaringan pengikat. Jenis sserabut yang menonjol bertanggungjawab dalam memberikan sifat-sifat khusus tertentu kepada jaringan tersebut.
Berdasarkan fungsinya, jaringan ikat dapat dibedakan menjadi jaringan ikat sejati, jaringan ikat penyokong, jaringan ikat penghubung, dan jaringan ikat penghasil tenaga.

Tulang Non Decalsified


Tulang Decalsified



Tulang Rawan (Caltilago Hyalin)


Sel Lemak (White Adipose Tissue)


Perikhondrium

1 comment: